Pemanasan disebut juga warm up. Pemanasan dilakukan sebelum latihan inti. Pemanasan sebaiknya dilakukan menyesuaikan kebutuhan tubuh kita, artinya bahwa berapa usang atau kapan pemanasan itu dilakukan. Pemanasan sebagai menunjukan bahwa tubuh siap melaksanakan kegiatan atau latihan yang lebih rumit.
Tujuan dari pemanasan ialah menyiapkan fungsi organ tubuh supaya bisa mendapatkan beban yang lebih berat dikala latihan sebenarnya. Selanjutnya bahwa pemanasan sanggup meningkatkan kecepatan denyut nadi, detak jantung yang maksimal, memanaskan tubuh, menyiapkan kesiapan tubuh supaya otot di setiap belahan tubuh menjadi lentur. Intinya bahwa pemanasan apabila dilakukan dengan benar akan mengurangi kemungkinan terjadinya cidera atau kelelahan yang berlebihan.
Dalam hal ini pemanasan tubuh diubahsuaikan dengan kebutuhan tuntutan bahan yang dibutuhkan. Pemanasan dalam olah tubuh tari tentunya sangat berbeda dengan pemanasan olah tubuh yang tujuannya kebugaran atau bentuk lain. Maka dari itu harus dipilih gerakan yang mendukung kepentingan tersebut.
Pada pada dasarnya pemanasan yang dilakukan ialah sama yaitu mulai dari aerobik atau lari-lari ringan yang divariasikan dengan bentuk gerak yang lain. Misalnya lari dengan cepat, lari ringan, lompatan, lari miring, dll. Kemudian dilanjutkan dengan stretching atau peregangan. Sebaiknya dilakukan secara berurutan, contohnya diawali dari kaki, lutut, pinggul, pinggang, dada, tangan, dan kepala atau dimulai dari kepala, leher, dada, bahu, tangan, panggul, pinggang, pantat, lutut, dan kaki. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran darah. Kemudian berikutnya ialah gerakan kondisioning artinya pemilihan meteri gerak menyesuaikan dengan tema gerak atau inti dari bahan yang diberikan. Sebelum melaksanakan pemanasan sebaiknya :
- Melakukan konsentrasi yang cukup, tidak tegang, rileks, mengaturpernafasan yang normal.
- Latihan dimulai dari gerakan yang sederhana, artinya gerakan sedikit demi sedikit dari yang pelan menuju tingkatan yang sedang kemudian cepat.
- Sebaiknya konsentrasi penuh pada gerakan, tidak memikirkan sesuatu yang tidak bekerjasama dengan olah tubuh. Rasakan setiap motif gerak, otot meregang dan mengendor, aliran darah yang mengalir disetiap anggota tubuh yang bergerak.
- Latihan pemanasan sebaiknya dilakukan dengan tata urutan yang benar dan logis sepertu yang dijelaskan diatas.
Dalam olah tubuh, Latihan inti ialah belahan yang paling penting. Karena dalam latihan inti termuat gerak pokok yang fundamental dari tujuan olah tubuh. Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa olah tubuh ialah belahan paling penting dalam pembentukan tubuh penari salah satunya ialah ketahanan.
Ketahanan ialah toleransi suatu otot terhadap stress dimana suatu otot sanggup mempertahankan penampilannya pada beban kerja tertentu. Latihan ini bertujuan untuk berbagi kekuatan bagi respon otot. Dalam olah tubuh kekuatan di fokuskan pada otot perut, tangan, kaki. Pedoman untuk melaksanakan gerak ketahanan tubuh ialah :
- Pemanasan harus cukup.
- Latihan harus berkelompok.
- Menggunakan matras pelindung.
- Melakukannya dengan rileks dan jangan terburu-buru.
- Dilakukan berulang-ulang
Pada saat pendinginan olah tubuh, gerak yang dipilih tidak hanya sekedar menormalkan aliran darah atau mengembalikan tenaga dalam posisi normal tetapi juga mengembalikan konsentrasinya. Variasi gerak yang sederhana, bahkan tidak berpola. Intinya ialah untuk relaksasi atau mengendorkan tenaga untu menutup latihan sebelumnya. Pendinginan sebaiknya dilakukan dengan suasana hati yang gembira.
Adapun tujuan pendinginan ialah untuk mengembalikan ketegangan otot-otot dalam posisi normal kembali, menormalkan nafas, mengembalikan sirkulasi darah dan mengembalikan konsentrasi yang serius menjadi normal atau rileks kembali. Relaksasi ialah mengembalikan tubuh atau otot-otot tubuh menjadi tidak dalam konsentrasi olah tubuh, tetapi menajdi rileks, mengendur untuk beraktivitas mirip biasa mirip sebelum olah tubuh.
Pelajari juga Gerakan Gerakan Tahap Pendinginan pada Olah Tubuh yang Bersifat Rilaksasi untuk mengetahui gerakan pendinginan dengan benar.
D. Pernafasan
Pernafasan ialah proses kegiatan untuk mengambil O2 atau menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 atau membuang karbondioksida yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam olah tubuh pernafasan berfugsi untuk rileksasi, pengendoran dan pelepasan ketegangan sehingga tubuh bergerak dengan leluasa. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan latihan pernafasan, supaya sanggup mengatur pernafasan dengan baik. Penari yang tidak melatih pernafasan dengan baik akan merasa cepat lelah bahkan menjadi lemas atau nafasnya tersengal-sengal. Latihan pernafasan sebaiknya dilakukan dengan konsentrasi yang penuh. Latihan dilakukan secara berdikari artinya latihan yang khusus konsentrasi untuk melatih perbafasan pernafasan. Latihan tersebut dilakukan dengan diiringi irama music yang lembut, dalam posisi bangun atau duduk bersila kemudian tarik nafas dalam-dalam disimpan di perut kemudian ditahan dan dikeluarkan melalui mulut. Dapat juga dilakukan dengan megikuti gerakan lembut yang pada dasarnya untuk memvariasikan bentuk supaya tidak bosan. Latihan pernafasan sanggup juga dilakukan, pada setiap latihan olah tubuh dan sebaiknya dilakukan secara rutin.
E. Proses Olah Tubuh sanggup Membantu Kreativitas Siswa
Olah tubuh ialah salah satu metode atau cara untuk membantu penari atau penata tari dalam mewujudnyatakan ide dan gagasan melalui kreativitasnya. Melatih olah tubuh tidak sekedar mendapatkan pengolahan fisik mirip menjadi kuat, menjadi sehat, menjadi lentur, mempunyai kekuatan otot tubuh, persendiannya bagus, staminanya bagus, mempunyai keseimbangan yang baik, bisa melaksanakan gerakan dengan teknik yang bagus. Akan tetapi lebih dari itu bahwa olah tubuh akan melatih nafas yang baik artinya menyeimbangkan antara nafas dan gerak menjadi saling menjaga, sehingga penari akan lebih bisa mengontrol kerja nafas dengan halus.
Selain itu siswa yang secara rutin melaksanakan olah tubuh akan lebih gampang menyalurkan energy positif dari dirinya untuk menarik perhatian penonton, jadi dengan melatih olah tubuh secara kontinyu otomatisasinya dalam mengatur energi terjaga dengan baik. Energi tubuh yang harus dimiliki penari sangat kompleks yaitu energy tubuh, energi dari jiwa yang terpancar melalui ekspresi serta energi semangat yang akan menyeimbangkan antara energi fisik dan energi jiwa. Sehingga ekspresi jiwa yang menjadi tujuan dari sebuah tarian akan tercapai. Ketika penari sanggup memperlihatkan keseimbangannya secara total maka penonton juga akan memperlihatkan sebuah bayaran berupa pujian. Itulah wujud aktual ekspresi jiwa yang menjadi tujuan dari sebuah tarian akan tercapai.
Ketika penari sudah menemukan metode memanfaatkan olah tubuh sebagai alat untuk meningkatkan kemampuannya, maka secara tanpa sengaja tubuh penari yang menyimpan gerak-gerak yang indah menjadi lebih cerdas dalam mengolah tubuhnya. Selanjutnya penari semakin kreatif artinya akan menemukan gerak-gerak baru, ide-ide baru, bisa merangkai gerak yang sebelumnya tidak terduga bisa menemukan rangkaian motif gerak yang baru, Itulah kreativitas.
Seperti Drevdahl (1956) dalam buku Koreografi karangan Sal Murgiyanto menyampaikan bahwa kretivitas ialah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau ide-ide gres yang sebelumnya tidak dikenal oleh penyusunnya sendiri. Menjadi kreatif tidak bisa tiba dengan sendirinya tetapi juga diupayakan dengan mempunyai semangat yang tinggi, mempunyai rasa ingin tahu, mempunyai perilaku yang terbuka artinya mau menghargai karya orang lain dengan cara melihat karya yang lain, selain juga mencar ilmu perihal beberapa gerak tari, sehingga bisa mambandingkan dan mempunyai rasa ideal yang baik, rasa ideal itulah yang akan memacu siswa untuk mencar ilmu lebih ulet lagi. Sifat orang kreatif tidak selalu puas dengan hal-hal yang klise, mereka selalumenginginkan sesuatu yang baru. Ingin selalu menampilkan hal yang orisionil. Oleh sebab itu, orang kreatif lebih gigih dalam pencarian dirinya. Sifat cekatan, aktif mau melaksanakan sesuatu yang baru.
Olah tubuh sebagai sarana untuk menunjang kemampuan kreatif, bisa mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak ada sama sekali menjadi ada. Pelaku olah tubuh akan semakin kreatif apabila menyiapkan tubuhnya dengan baik dan benar. Artinya dalam prosesnya sudah menyiapkan tubuhnya dengan baik, sudah menentukan kostum atau pakaian yang tidak mengganggu gerak, sudah menyiapkan bekal secukupnya untuk kepentingan latihan. Pelaku dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.
Di bawah ini ialah proses olah tubuh menuju kreatif. Antara lain :
- Olah tubuh selalu diawali dengan pemanasan yang sanggup dilakukandengan cara logis atau berurutan. Tujuan dari pemanasan ialah seluruh anggota tubuh siap melaksanakan gerak yang lebih berat. Olah tubuh dilakukan dengan bahagia hati dan tanpa beban tetapi tetap dalam kondisi yang serius.
- Melakukan Vibrasi, yaitu tubuh digetarkan secara menyeluruh, tubuh digetarkan per anggota tubuh, tubuh digetarkan hanya dua anggota tubuh contohnya ajun dan pundak kiri. Tubuh digetarkan hanya belahan pundak ke atas. Kemudian vibrasi dilakukan dengan level rendah, vibrasi dilakukan dengan level sedang kemudian berat tubuh mengarah ke kanan kemudian berat tubuh berpindah ke kiri . Apapun bisa dilakukan dengan bentuk olah tubuh vibrasi.
- Melakukan bentuk gerak staccato atau patah-patah, adalahmelakukan gerak staccato atau patah-patah. Prinsip melakukannya sama dengan ketika melaksanakan gerak vibrasi, variasinya bisa dengan level tinggi, level rendah, level sedang, dengan gerak berpindah daerah kemudian gres gerak staccato, meloncat terlebih dahulu kemudian staccato, bergerak staccato dari bangun kemudian merendah, dengan tempo diperlambat staccato dengan tempo sedang kemudian cepat. Gerak staccato dengan ekspresi menakutkan, gerak staccato dengan hanya satu anggota tubuh, gterak staccato dengan bentuk yang bebas.
- Gerak putaran, adalah gerak ini dilakukan dengan memutar 360 derajat, sanggup dilakukan dengan berlari kemudian memutar dengan bentuk tubuh bebas, dengan memutar-mutar sambil berpindah tempat, memutar dengan level rendah, memutar dengan rujukan kaki, memutar dengan rujukan satu kaki, memutar kearah kiri, memutar kearah kanan, memutar ke kanan dan kekiri dengan seluruh tubuh lurus. Memutar dengan level sedang, memutar dan lain-lain.
- Gerak mengelompok. Diawali dengan berjalan biasa, kemudian berjalan cepat, kemudian mencari pasangan 3 orang, kemudian berjalan dengan pasangannya, kemudian berganti pasangan menjadi 5 orang, kemudian berjalan cepat. Bersama pasangannya tetap berjalan dan berganti menjadi 2 orang, begitu seterusnya, yang terpenting latihan harus berjalan terus menerus.
- Gerak meleleh dan gerak tumbuh . Gerak meleleh dan tumbuh ini susah mirip satu kesatuan. Gerak meleleh dilakukan mirip lilin yang meleleh Berawal bangun jinjit kedua tangan keatas, seluruh tenaga pandangan mengarah keatas. Kemudian jari-jari melemas diikuti tangan leher badan dan kaki hingga kesannya jatuh ke lantai dan melemas. Kemudian dilanjutkan dengan gerak tumbuh yang mengibaratkan mirip pohon yang tumbuh. Dimulai dari kedua kaki menumpu kemudian perlahan lahan bangun dan kedua tangan mengarah keatas hingga kesannya bangun tegak mirip posisi akan meleleh. Latihan ini dilakukan dengan tempo yang sangat lambat, tujuannya ialah untuk melatih konsentrasi, kesabaran, kesadaran bentuk dan memperlihatkan pembelajaran bahwa lingkungan juga menginspirasi dalam gerak.
- Latihan gerak dengan irama musik internal. Latihan ini dilakukan dengan melaksanakan gerakan sesukanya tetapi yang menghasilkan bunyi contohnya tangan ditepukan seluruh badan, kaki dihentakkan, tepuk tangan, jeritan, suara-suara yang mendukung gerak, bisa nyanyian, tembang dll.
- Gerak birama. Gerak birama ini dilakukan dengan melaksanakan gerak pengulangan dua hitungan untuk 2/4, gerak birama ¾ ialah gerak pengulangan yang dilakukan hanya 3 hitungan. Demikian juga birama 4/4 , dilakukan dengan cara mengulang gerak dengan hitungan 4/4. Gerak birama tersebut dilakukan dengan cara bergantian untuk mendapatkan hasil konsentrasi yang baik.
- Gerak menjiplak secara berkelompok. Dengan di komando untuk mengelompok kemudian mereka menciptakan kelompok dan yang paling depan bergerak bebas ditempat, yang lain mengikuti yang di depan. Berikutnya berpindah daerah dengan posisi tidak mirip yang pertama, salah satu yang di depan menciptakan gerak yang lain menirukan. Dan seterusnya.
- Gerak dengan bentuk garis lurus, yaitu melaksanakan gerak dengan menciptakan garis lurus yang mempunyai sifat tegas, keras.
- Membuat gerak dengan garis lengkung. Untuk mendapatkan garis gerak lengkung yang berkarakter maka harus dilakukan sesuai dengan sifatnya yaitu bergerak lembut sekali mirip halusnya kain sutra, sebab gerak ini untuk melatih kesabaran.
- Gerak akrobatik yaitu gerak dengan melaksanakan gerakan mirip kayang, rol depan rol belakang, meroda, cium lutut, handstand atau semampunya siswa bisa melakukan.
- Gerak dengan berjalan cepat . Yaitu gerak dengan berjalan secepat-cepatya.
- Gerak lambat, ialah gerak berjalan dengan sangat perlahan.
- Variasi gerak cepat dan lambat. Gerak dilakukan dengan memvariasikan gerak cepat dan gerak lambat, dilakukan secara bergantian.Beberapa gerak diatas sanggup membantu proses olah tubuh dalam menemukan kreativitasnya. Ketika sedang latihan olah tubuh seluruh gerak tidak dilakukan semua. Hanya dipilih gerak yang cocok untuk letihan, dan diubahsuaikan dengan kondisinya. Yang terpenting dilakukan ialah bergerak terus dari pemanasan kemudian gerak inti yang tercantum dalam goresan pena diatas, kemudian dilakukan pendinginan. Proses gerak yang dilakukan secara rutin, akan memunculkan otomatisasi penyusunan gerak yang logis artinya gerak yang yummy dilihat, gerak yang indah, gerak yang penuh daya pikat yang artistic, dan gerak yang berjiwa. Dari hasil tersebut maka siswa akan mendapatkan hasil yang baik yang menuju kearah kreatif.
Proses olah tubuh dalam membantu kreativitas bagi siswa |