ADS

Tahap - Tahap Melaksanakan Gerak Kelenturan

Metode latihan gerak kelenturan yaitu membuat gerakan menjadi teratur dan sistematis, sehingga mendapat hasil sesuai yang diharapkan dan terkontrol. Adapun susunan training kelenturan yaitu sebagai berikut :

1.  PEMANASAN

     Pemanasan artinya melaksanakan gerakan yang merangsang otot semoga gerakan yang dilakukan  berikutnya menjadi elastis dan mencegahterjadinya cedera selama menjalankan aktivitas. Selain itu, peregangan dalam pemanasan juga perlu dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Gerakan pemanasan juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, dan mengencangkan otot-otot di setiap bab tubuh, sehingga bermanfaat bagi tubuh untuk melaksanakan gerakan yang lebih berat.

Program latihan yang baik ialah dimulai dari pemanasan, kemudian latihan, dan pendinginan. Lakukan acara tersebut secara teratur selama tiga kali dalam satu minggu. Setelah beberapa bulan, bisa ditingkatkan menjadi empat hingga lima kali dalam seminggu.

Latihan pemanasan merupakan aktivitas  melancarkan penyaluran oksigen ke seluruh tubuh melalui jantung dan paru-paru. Latihan pemanasan yang dilakukan secara rutin dan teratur meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.  Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan latihan  yaitu tahapan dalam pemanasan. Ini yaitu langkah awal di setiap sesi latihan.

Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan tubuh melaksanakan latihan yang lebih berat. Selain itu, peregangan juga perlu dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

2.  KELENTURAN TUBUH

   a.  Kelenturan dalam Olah Tubuh
        Seni Tari memerlukan teknik-teknik tertentu. Teknik atau latihan seni tari yang terpenting dalam olah tubuh yaitu kelenturan tubuh. Kelenturan tubuh sanggup terbentuk secara maksimal apabila seorang penari melaksanakan pemanasan secara rutin dan disiplin. Tanpa pemanasan tubuh secara teratur dan disiplin,  maka kelenturan tubuh tidak terbentuk dengan sempurna. Pemanasan olah tubuh sangat bermanfaat untuk kelenturan tubuh. Kelenturan tubuh sangat penting dalam seni tari, alasannya yaitu gerakan tari sanggup disajikan dengan luwes, indah dan menarik. Selain itu, kelenturantubuh seorang penari  diharapkan untuk mengantisipasi cederakarena gerakan.

Kelenturan  tubuh juga mempermudah seorang penari dalam mengekspresikan dirinya ketika tampil di pentas.Kelenturan atau flexibility  sering diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengerakkan tubuh atau bab tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas-luasnya, tanpa mengalami cedera pada persendian dan otot sekitar  persendian,  alasannya yaitu kelenturan berpangkal pada luas gerak bab tubuh di sekitar persendian tertentu.

Namun di sisi lain terdapat kekhawatiran pada orang awam tentanglatihan otot menyerupai weight training sanggup menyebabkan kekakuan otot yang  mengurangi kelenturan persendian. Weight training (latihan beban) yaitu acara latihan kekuatan memakai tahanan yang diberikan oleh beban menyerupai barbell dan dumbbell. Kusunitz dan Keeney (1958) menyatakan bahwa weight trainingtidak akan mengurangi kelenturan persendian. Kekakuan otot tidak akan terjadi apabila dalam melaksanakan weight training  gerakan dilenturkan sepenuhnya sesuai dengan ruang gerak maksimum pada sendi yang bersangkutan. Perkembangan kelenturan seseorang itu sebaiknya dilakukan mulai usia kanak-kanak hingga dewasa.

Olah tubuh juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu mengatur pernafasan seorang penari  sehingga tidak terengah-engah ketika menari. Kelenturan tubuh dalam seni tari sebenarnya bersahabat kaitannya dengan training fisik penari. Melatih kondisi fisik secara teratur dan konsisten bagi penari sangat penting untuk menyebarkan kemampuan seorang penari.

Beberapa kondisi fisik yang perlu dilatih antara lain:
  1. Kekuatan (strength)
  2. Kecepatan (speed)
  3. Daya tahan (endurance)
  4. Kelincahan (agulity)
  5. Kelenturan (flexibility)
  6. Koordinasi (coordination)
  7. Ketepatan (accuracy)
Kesiapan tubuh seorang penari berdampak pada kualitas gerak tari. Kualitas gerak tari terkait pada unsur-unsur gerak yang mencakup :
  1. Bentuk   : rumit dan sederhananya gerakan
  2. Volume   : luas dan sempitnya gerak
  3. Tekanan  : keras dan lemahnya gerakan
  4. Tempo   : cepat dan lambatnya gerakan
Jika kondisi fisik penari prima, baik sebelum menari ataupun sehabis menari, akan memperlihatkan keleluasaan bagi penari untuk lebih fokus pada imajinasi, lisan dan penghayatan tarian. Karena kalau salah satu segmen tubuh tidak dalam kondisi prima maka akan terganggu pula seluruh penampilan yang dibawakan.

3.  EKSPLORASI

   a.  Pengertian Eksplorasi Dalam Olah Tubuh
        Pengertian eksplorasi yaitu suatu proses penjajagan, yaitu pengalaman menanggapi obyek dari luar, atau aktivitasnya mendapat rangsang dari luar. Eksplorasi mencakup berpikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon. Pada tingkat pengembangan kreativitas, eksplorasi sebagai pengalaman pertama bagi seorang penari untuk menjajagi ide-ide atau rangsang dari luar.

Eksplorasi merupakan proses berfikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon suatu obyek untuk dijadikan materi dalam karya tari. Wujudnya bisa berupa benda, irama, cerita, dan sebagainya. Eksplorasi dilakukan melalui rangsangan.

Beberapa rangsangan yang sanggup dilakukan untuk bereksplorasi antara lain :
  1. Rangsang Visual. Mengamati suatu benda hidup atau mati untuk dijadikan obyek pengamatan. Rangsang ini bisa muncul dari pengamatan terhadap patung, gambar, dan lain-lain. Kita sanggup mengamati dari segi bentuk, tekstur, fungsi, wujud dan lain-lain. Hasil pengamatan dengan rangsang visual yaitu menemukan gerak yang keras, patah-patah, dan berirama.
  2. Rangsang Audio/Dengar.Berbagai macam bunyi-bunyian sanggup dijadikan rangsangan dalam menemukan gerak.  Yang termasuk rangsang audio antara lain untuk iringan tari, musik-musik daerah,  semua kentongan, lonceng gereja, bunyi yang ditimbulkan oleh angin, dan suara  manusia. Gerak-gerak yang diperoleh dari pengamatan ini antara lain gerak mengalun menyerupai angin, gerak yang lembut dan lemah gemulai.
  3. Rangsang gagasan/ide. Gagasan atau ilham sangat membantu dalam berkarya tari. Ide apapun itu sanggup dijadikan rangsang untuk membuat gerak.
  4. Rangsang kinestetik.Gerak sanggup diperoleh dari gerakan-gerakan dalam taritradisional maupun kreasi baru/modern.  Dalam membuat sebuah karya tari, kita sanggup memakai gerak tertentusebagai rangsang kinestiknya.  Gerak dalam tari tradisional contohnya : ukel, sabetan, langkah step, srigig (lari kecil-kecil) dan lain-lain. Kita sanggup menggabungkan  gerakan-gerakan dasar tersebut untuk dirangkai menjadi sebuah tarian.
  5. Rangsang Peraba.Sentuhan lembut, sentuhan kasar, emosi kemarahan, dan kesedihan yang kita rasakan juga sanggup dijadikan rangsangan dalam penciptaan sebuah karya tari. Gerak yang kita temukan dari hasil pengamatan ini antara lain gerak dengan tempo cepat, gerakan berlawanan, dan gerak yang patah-patah.Melalui rangsangan-rangsangan tersebut, kita sanggup bereksplorasi.
Eksplorasi sanggup dilakukan melalui alam, binatang, buku cerita, dan lingkungan sekitar.
  1. Eksplorasi Melalui Alam. Alam mempunyai banyak ragam yang sanggup dijadikan gerakan-gerakan dalam penciptaan karya tari. Cobalah kita keluar rumahdan lihatlah sekitar kita. Amati  sebuah pohon. Ada gerakan berayun, bersentuhan, melayang, dan bergandengan. Kita bisa menemukan gerakan menyerupai menggerakkan kedua tangan kita berayun, bergantian ajudan dan kir,  kedua tangan lurus ke atas berayun ke kanan dan ke kiri, atau gerak tangan ukelsambil berputar ditempat bergantian ajudan ke atas dan tangan kiri ke bawah serta sebaliknya. Tetapi gerakan yang kita ciptakan tersebut harus sesuai dengan tema yang sudah kita tentukan terlebih dahulu.
  2. Eksplorasi melalui binatang. Binatang kita amati dari wujud, jenis, suara, dan tingkah laku. Cobalah amati, perangai binatang, pola : kupu-kupu untukmenciptakan tari kupu-kupu. Perhatikan kupu-kupu, dari wujud, jenis serta tingkah lakunya. Kemudian kita terapkan menjadi sebuah gerakan seperti, kupu-kupu terbang, diam  dengan hanya mengepakkan sayap, menghisap madu, makan, menggerakkan sungut  dan lain-lain,  maka  kita sudah menemukan gerakan untuk diubahsuaikan musik pengiringnya.
  3. Eksplorasi melalui buku dongeng anak.  Beragam buku dongeng bawah umur sanggup kita amati untuk dijadikan gerakan tari. Jika  kita mengeksplorasi buku  dongeng anak, mulailah dengan mencari tahu bagaimana huruf tokoh dalam dongeng tersebut. Hal ini memudahkan kita dalam melaksanakan pengamatan.
  4. Eksplorasi melalui lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar kita banyak yang sanggup dijadikan sebuah karya tari, melalui bentuk, warna, serta fungsinya, pola : gitar. Beragam pandangan orang tentang  gitar. Ada yang melihat sebagai alat musik, ada yang melihat sebagai bentuk tubuhideal seorang wanita, dan ada yang memandangnya sebagai hiasan. Melalui pengamatan tersebut, kita sanggup membuat gerakan dengan mengambil aura gitar untuk dijadikan gerakan-gerakan semoga tercipta tarian yang kitainginkan. Pastinya sesuai tema yang terlebih dahulu kita pilih.Gunakanlah rangsangan-rangsangan tadi untuk membuat gerakan menjadi sebuah karya tari.

Pengertian eksplorasi dalam pengembangan kreativitas merupakan kepentingan pribadi,  yaitu  aktifitas yang diarahkan sendiri dan untuk dirinya sendiri sebelum bekerja sama dengan orang lain,
melalui eksplorasi langkah, loncat, dan putar, diharapkan sanggup menyebarkan kreativitas seorang penari.

   b.  Prasyarat melaksanakan eksplorasi
  1. Sebelum melaksanakan eksplorasi langkah, loncat, dan putar, pesertaharus melaksanakan pemanasan terlebih dahulu.
  2. Adanya ruangan yang mencukupi untuk melaksanakan eksplorasi langkah, loncat, dan putar.
  3. Tersedianya iringan musik.
  4. Kedisiplinan dalam berlatih guna menunjang gerakan yang dilakukan, alasannya yaitu gerak olah tubuh melibatkan sebagian besar elemen-elemen badan.
   c.  Eksplorasi Langkah, Loncat Dan Putaran
        Ada beberapa macam gerak dalam bereksplorasi langkah, loncat, dan putar, antara lain : gerak murni dan gerak sterilisasi. Gerak murni yaitu gerak yang tidak mengandung arti (dengan bentuk yang artistik), sedangkan gerak  sterilisasi  yaitu gerak yang  mengandung arti, telah mengalami perubahan ataupengolahan dengan tujuan untuk mengekspresikan suatu karya tari. Eksplorasi langkah, loncat, dan putar, sanggup menyebarkan kreativitas seorang penari diubahsuaikan dengan etnis tempat masing-masing peserta.

5.  PENDINGINAN

Mengapa melaksanakan pendinginan?
Latihan pendinginan diharapkan untuk mengembalikan kondisi fisik dan
otot pada posisi semula (mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu
tubuh dan mengurangi ketegangan syaraf)
Periode pendinginan mempunyai tugas yang sama penting menyerupai
pemanasan, dan keduanya merupakan bab yang penting dari
rutinitas latihan. Pemanasan membantu tubuh dalam membuat transisi
yang halus dari keadaan istirahat ke aktivitas, sedangkan pendinginan
membuat tubuh kembali damai sehabis melaksanakan acara latihan.
Otot suhu dan laju pespirasi menurun menyebabkan kulit terasa hambar
dan menurunkan denyut jantung.

Peregangan dan relaksasi harus dilakukan sehabis latihan untuk
mencapai kebugaran penuh. Menghentikan latihan dengan tiba-tiba
dapat mengurangi tekanan darah, hal ini berbahaya terutama bagi
mereka yang berusia lebih tua. Di bawah ini beberapa manfaat dari
pendinginan:
  • Memungkinkan denyut jantung dan pernapasan turun secarabertahap, memperlihatkan stres lebih sedikit pada sistem tubuh. Mual, pusing, dan pingsan sering terjadi pada orang yang menghentikan latihannya secara tiba-tiba. Berjalan santai dan jogging perlahan membuat darah mengalir lancar melalui otot-otot. Jika acara tidak boleh tiba-tiba, maka darah cenderung mengumpul pada ototkita, terutama di otot kaki. Hal ini menyebabkan otot menjadi kaku, nyeri dan kram.
  • Pendinginan memperlihatkan tubuh kesempatan untuk sanggup kembali meregangkan otot-ototnya. Ketika tubuh mendingin, otot yang hangat cenderung berkurang ukurannya, lebih pendek dari sebelum melaksanakan aktivitas.  Jika tubuh  tidak sanggup meregang sehabis melaksanakan latihan, tubuh akan mendapat hasil yang lama, atau malah bisa terjadi pengecilan serat otot secara permanen. Selain itu, tanpa pendinginan dan peregangan yang baik, tubuh bisa lebih rentan terhadap kekakuan, nyeri dan cedera  sebagai  akhir menurunnya fleksibilitas. Seorang pelari atau pengendara sepeda mungkin menekankan peregangan paha belakang, betis, pangkal paha, dan paha depan, sementara perenang akan fokus pada pangkal paha pundak dan punggung.

Pendinginan memungkinkan kita untuk menikmati rasa damai fisik dan mental yang dirasakan sehabis latihan. Perasaan menyerupai “mellow” dan “sangat santai” yaitu hal yang dirasakan sehabis melaksanakan acara fisik yang diakhiri dengan pendinginan dan peregangan yang optimal.

Hasil latihan yang maksimal, didapatkan dengan pendinginan sebelum menuntaskan acara tersebut. Prinsip pendinginan yaitu latihan pendinginan untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot serta denyut nadi kembali ke arah normal untuk melaksanakan latihan penutup. Gerakan-gerakan dalam latihan pendinginan bersifat ringan dan lambat.

Subscribe to receive free email updates:

ADS