Untuk itu kelahiran anak dari induk yang sehat tanpa mengalami kesulitan melahirkan akan juga kuat terhadap perkembangan anak yang dilahirkan, juga akan kuat terhadap induk sapi tersebut dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi tahapan-tahapan reproduksi atau kebuntingan berikutnya.
Selain dari faktor sapi, faktor peternak juga harus berperan aktif dalam membantu kelancaran reproduksi sapinya. Khusus menjelang sapi beranak, peternak harus rajin mengamati tanda-tanda sapi yang akan segera beranak terutama pada kebuntingan tua. Tanda-tanda sapi yang akan melahirkan atau beranak :
1) Ambing membesar dan terdapat tonjolan-tonjolan vena di sekitarnya. Dari puting keluar kolostrum apabila dipencet. Urat-urat daging sekitar vulva tampak mengendor sehingga sebelah kanan dan kiri pangkal ekor kelihatan cekung, dan diperkirakan kelahiran akan terjadi kurang dari 24 jam. Hal ini diikuti dengan pengendoran ligementum sacropenosum tuberosum.
2) Jika dikala beranak tiba, maka induk sapi menjadi gelisah dan berjalan berputar-putar, sebentar tidur, sebentar berdiri, dan kadang kala mengeluarkan feses sedikit-sedikit.
3) Vulva kelihatan memerah, jerawat dan keluar lendir.
Menurut Partodihardjo, tanda-tanda akan datangnya suatu kelahiran pada ternak, pada umumnya hampir sama dari spesies ke spesies. Pada sapi tanda yang sanggup diamati antara lain :
1) Induk sapi gelisah, edema pada vulva, lendir yang menyumbat serviks mencair, kolostrum telah menjadi cair dan gampang dipencet keluar dari puting susu.
2) Terjadi relaksasi pada bab pelvis, terutama ligamentum sacrospinosum dan tuberosum. Relaksasi ini menjadikan urat daging di atas pelvis mengendor. Jika diraba, urat daging di sebelah kiri dan kanan pangkal ekor terasa kendor dan lunak jikalau dibandingkan dengan perabaannya pada waktu kebuntingan masih berumur 6 atau 7 bulan. Bila urat daging yang menghubungkan pangkal ekor dengan tuber ischii ini telah sedemikian kendornya, makadapat diramalkan bahwa kelahiran sudah tinggal 24-48 jam lagi.
3) Relaksasi urat daging pangkal ekor ini sekali-sekali disertai dengan kenaikan pangkal ekor (agak menjadi tegak menyerupai pada waktu sapi sedang birahi/estrus).
4) Vulva yang jerawat besarnya menjadi 2 hingga 4 kali daripada sebelumnya, dan jikalau dipegang terasa sangat lembek.
5) Perubahan lain yang sangat menonjol menjelang kelahiran ialah lendir serviks dan pembukaan serviks. Lendir serviks pada kebuntingan tua, 8 hingga 9 bulan berubah dari kental sekali menjadi agak cair.
6) Menjelang kelahiran, lendir yang kental berwarna kuning jernih mencair menyerupai madu meleleh dan volumenya menjadi banyak serta sifatnya lebih cair. Jika dimasukkan jari ke dalam serviks maka teraba serviks sudah mulai terbuka.
7) Pembukaan serviks sanggup diikuti dengan cara memasukkan jari ke dalam lumennya. Jika satu jari sanggup masuk maka diramalkan bahwa kelahiran masih kurang 3 hari; jikalau terbuka selebar 2 jari maka kelahiran diramalkan akan terjadi 1-2 hari kemudian, dan jikalau terbuka selebar 3 jari, kelahiran sanggup berlangsung beberapa jam hingga 1 hari kemudian.
Gambar 10. Sapi akan beranak |
Apabila sapi sudah menunjukkan gejala-gejala akan melahirkan maka harus dipersiapkan segala peralatan yang diharapkan terutama untuk pedet yang gres lahir. Di samping itu beberapa persiapan yang perlu dilakukan antara lain ialah :
a) Untuk induk sapi yang akan melahirkan perlu ditempatkan pada sangkar beranak atau padangan yang kering dan bersih. Kegunaan sangkar beranak tersebut yaitu memudahkan pergerakan induk sapi sebelum melahirkan atau ketika proses kelahiran berlangsung, alasannya perbaikan fetus dala m kandungan akan lebih gampang jikalau induk sapi dalam keadaan bergerak/berjalan.
b) Amati perubahan tiap jam/sekali. Amati terhadap tanda-tanda partus dan siap menunjukkan proteksi bila diperlukan.
c) Jika induk sapi tampak sehat dan proses melahirkan (partus) akan berjalan normal maka pertolongan dari luar tidak diperlukan. Pertimbangan bahwa partus akan berjalan normal ialah mengenal tanda-tanda partus dengan baik, memperhitungkan waktu dan tahap kelahiran serta stadium-stadium perejanan. Jika waktu dan stadium maupun tahap kelahiran tidak menyimpang terlalu banyak dari kebiasaannya, maka proses partus pada umumnya akan berlangsung normal.