ADS

Sejarah Teather Pada Zaman Yunanai

Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 tahun yang lalu. Teater  ini dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah bulat dengan kawasan duduk penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut  amphitheater (Soemardjo dalam Santosa, 2008: 5). Ribuan orang mengunjungi amphitheater  untuk menonton teaterteater, dan hadiah  diberikan bagi teater terbaik. Naskah lakon teater Yunani merupakan naskah lakon teater pertama yang membuat obrolan diantara para karakternya.

Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar  Sejarah Teather pada Zaman Yunanai
Amphitheater
Ciri-ciri khusus pertunjukan teater pada masa Yunani Kuno adalah:
  1. Pertunjukan dilakukan di amphitheater.
  2. Sudah menggunakan naskah lakon. 
  3. Seluruh pemainnya laki-laki bahkan tugas wanitanya dimainkan laki-laki dan menggunakan topeng alasannya yakni setiap pemain memerankan lebih dari satu tokoh. 
  4. Cerita yang dimainkan yakni bencana yang membuat penonton tegang, takut, dan kasihan serta dongeng komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik tokoh populer pada waktu itu.
  5. Selain bintang film utama juga ada pemain khusus untuk kelompok koor (penyanyi), penari, dan narator (pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan).
Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar  Sejarah Teather pada Zaman Yunanai
Topeng Yunani Kuno

Pengarang teater Yunani Klasik, yaitu:
  1. Aeschylus (525-SM). Dialah yang pertama kali mengenalkan tokohprontagonis dan antagonis sehingga bisa menghidupkan peran. Karyanya yang terkenal  yakni Trilogi Oresteia yang terdiri dari Agamennon , The Libatian Beavers, dan The Furies. 
  2. Shopocles (496-406 SM) dengan karya yang populer yakni Oedipus The King, Oedipus at Colonus, Antigone. 
  3. Euripides (484-406 SM) dengan karya-karyanya antara lain Medea, Hyppolitus, The Troyan Woman, Cyclops. 
  4. Aristophanes (448-380 SM) penulis naskah drama komedi. Dengan karyanya yang populer adalah  Lysistrata, The Wasps, The Clouds, The Frogs, The Birds. 
  5. Manander (349-291 SM.). Manander menghilangkan koor dan menggantinya dengan aneka macam watak. Misalnya budbahasa orang renta yang baik, budak yang licik, anak yang jujur, pelacur yang kurang ajar, tentara yang sombong dan sebagainya. Karya Manander juga besar lengan berkuasa kuat pada Zaman Romawi Klasik dan drama komedi Zaman Renaissance dan Elizabethan.
Kebanyakan drama bencana Yunani dibentuk menurut legenda. Drama-drama ini sering membuat penonton merasa tegang, takut, dan kasihan. Drama komedi bersifat lucu dan kasar serta sering mengolok-olok tokoh-tokoh terkenal.

Subscribe to receive free email updates:

ADS