Aktor Zaman Romawi |
Panggung Teater Romawi Kuno |
Namun demikian teater Romawi pun mempunyai kebaruan - kebaruan dalam penggarapan dan penikmatan yang orisinil dimiliki oleh masyarakat Romawi dengan ciri-ciri sebagai berikut:.
- Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan.
- Musik menjadi pemanis seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema dongeng tetapi juga menjadi ilustrasi cerita.
- Tema berkisar pada duduk kasus hidup kesenjangan golongan menengah.
- Karakteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang renta yang bermasalah dengan anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang renta dan lain sebagainya.
- Seluruh adegan terjadi di rumah, di jalan, dan di halaman. Bentuk-bentuk pertunjukan yang populer di Zaman Romawi klasik adalah:
- Plot dongeng terdiri dari 5 babak dengan struktur dongeng yangterperinci jelas.
- Adegan berlangsung dalam ketegangan tinggi.
- Dialog ditulis dalam bentuk sajak.
- Tema dongeng seputar hubungan antara alam kemanusiaan dan alam gaib.
- Menggunakan teknik monolog, bisikan-bisikan pada beberapa tokoh penting yang mengungkapkan isi hati.
- Selalu memakai tokoh yang sama dan sangat tipikal,misalnya tokoh badut tolol yang berjulukan Maccus. Tokoh yang serakah dan rakus berjulukan Bucco. Sedangkan Pappus yakni tokoh yang renta dan gampang ditipu.
- Plot dongeng berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para badut di mana musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga jalannya cerita.
- Menggunakan latar suasana alam pedesaan.
- Banyak terdapat adegan-adegan lucu, singkat, dan improvisasi.
- Tokoh perempuan dimainkan oleh pemain wanita.
- Para pemainnya tidak mengenakan topeng.
- Cerita yang dibawakan bertema perzinahan, menentang sakramen, dan upacara gereja.
Teater Romawi merosot sehabis bentuk Republik diganti dengan kekaisaran tahun 27 Sebelum Masehi dan lenyap sehabis terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi tahun 533.