ADS

Berbagai Metode Penyuluhan Pertanian

1)  Penggolongan Metode Penyuluhan Pertanian

   a)  Dilihat dari pendekatan komunikasinya, metode penyuluhan  sanggup digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu:
  • Metode Langsung (Direct Communication/ Face to FaceCommunication), Dalam hal ini penyuluh pribadi bertatap muka dengan sasaran. Misalnya: dialog di tempat peternakan, di rumah, di balai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.
  • Metode Tidak Langsung (Indirect Communication), dalam hal ini penyuluh tidak pribadi berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam memberikan pesannya melalui mediator (media). Misalnya penyuluh memberikan materi penyuluhannya, sedang petani mendengarkannya melalui radio.
   b) Dilihat dari pendekatan kepada Sasaran Penggolongan ini menurut hubungan jumlah dan  penggolongan sasaran, meliputi:
  • Metode Berdasarkan Perorangan, Dalam hal ini para penyuluh berafiliasi secara pribadi maupun tidak pribadi dengan target secara perorangan. Umpamanya: Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung ke rumah penyuluh  dan ke kantor;  Surat menyurat secara perorangan;  Demonstrasi plot; Belajar perorangan, berguru praktek hubungan telepon.
  • Metode dengan Pendekatan Kelompok, Dalam hal ini penyuluh berafiliasi dengan kelompok target umpamanya:Pertemuan (contoh: di rumah, di  saung, di balai desa, dan lain-lain);  Perlombaan; Demonstrasi cara/hasil; Kursus tani; Musyawarah; diskusi kelompok; temu karya; Karyawisata; Temu lapang (farm field day).
  • Metode dengan Pendekatan Massal, Dalam hal ini penyuluh memberikan pesannya secara  pribadi maupun tidak pribadi kepada target dengan jumlah banyak secara sekaligus. Umpamanya: Rapat (pertemuan umum); Siaran pedesaan melalui Radio/TV; Pemutaran film/slide; Penyebaran materi goresan pena (brosur,  leaflet,  folder,  booklet  dan sebagainya); Pemasangan Foster dan Spanduk; Pertunjukan Kesenian.
   c)  Dilihat dari pendekatan indra penerima
        Metode yang dilakukanmelalui penglihatan, contohnya:
  • Pesan yang tertulis.
  • Pesan yang bergambar. 
  • Pesan yang terproyeksi, menyerupai film/slide  tanpa klarifikasi suara/bisu.
        Metode disampaikan melalui pendengaran,contohnya:
  • Siaran pedesaan melalui radio/TV.
  • Hubungan telepon.
  • Pidato, ceramah, rapat.
Metode yang disampaikan melalui beberapa macam alat indera secara kombinasi.  Dalam  hal ini pesan diterima oleh target bisa melalui pendengaran, penglihatan, indera peraba, penciuman ataupun indera lidah secara sekaligus, yaitu:
  • Demonstrasi.
  • Peragaan dengan penjelasan. 
  • dan lain-lain.
2)  Macam-macam Metode Penyuluhan

   (a)  Ceramah
      (1).   Pengertian
              Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi dari pihak peserta.

     (2).  Tujuan
  • Menyampaikan fakta/ kenyataan.
  • Untuk menyimpulkan pokok-pokok yang penting dan baru. 
     (3).  Kelemahan
  • Bersifat verbalisme, sehingga sulit ditangkap oleh pendengar.
  • Peserta ceramah dengan tipe visual sulit menangkap pesan.
  • Terlalu usang bisa membosankan.
  • Sukar sekali, menyimpulkan bahwa peserta mengerti dan tertarik pada ceramahnya.
  • Berkecenderungan untuk menghafal.
  • Kurangnya partisipasi, mengakibatkan hilangnya nilai materi yang disampaikan kecuali keseluruhan materi telah diberikan sebelumnya untuk dipelajari.
     (4).  Keunggulan
  • Kelas gampang dikuasai.
  • Mudah dilaksanakan.
  • Mudah mengorganisasi tempat/ kelas.
  • Dapat diikuti oleh peserta dengan jumlah yang besar.
  • Mudah menyiapkannya.
  • Mudah mengambarkan dengan baik.
  • Informasi yang disampaikan sanggup direncanakan dengan sempurna sebelumnya hingga pada kata-kata yang akan digunakan.
     (5).  Faktor lain
  • Akan gampang diterima apabila pembicara orang yangbersemangat.
  • Harus mengadakan persiapan yang intensif.
  • Perlu memakai alat-alat pembantu. 
  • Perlu memakai bahasa yang selaras.
  • Perlu menghubungkan fakta-fakta yang akan diberikan 
  • Perlu memberi ikhtisar pada simpulan ceramah.
   (b)  Demonstrasi
     (1). Pengertian
            Demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan secara faktual perihal caradan/atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani.

     (2). Sasaran
            Berdasarkan  sasaran  yang akan dicapai, maka demonstrasi dibedakan atas:
  • Petak percontohan (dem plot), yaitu demonstrasi yangdilakukan secara perorangan (petani) dengan mengusahakan komoditas tertentu (tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan), dengan areal 0,1–0,5 hektar untuk komoditas yang diusahakannya. 
  • Demonstrasi perjuangan tani (dem farm) merupakan demonstrasi yang dilakukan dengan cara kerjasama oleh petani dalam suatu kelompok tani, dengan areal > 5 hektar untuk komoditas yang diusahakannya. 
  • Demonstrasi perjuangan tani adonan kelompok (dem area) merupakan demonstrasi yang dilakukan secara kolaborasi antar kelompok tani dalam satu wilayah (hamparan/domisili) yang tergabung dalam satu adonan kelompok tani, dengan areal >  50 hektar untuk komoditas yang diusahakannya.  dengan yang telah diketahui oleh peserta.
  • Harus sesuai dengan pribadi penceramah. 
     (3).  Tujuan
  • Tujuan pelaksanaan dem plot yakni untuk memberikancontoh bagi petani di sekitarnya untuk menerapkan teknologi gres di bidang pertanian. 
  • Tujuan pelaksanaan demfarm untuk meningkatkan pengetahuan  dan keterampilan anggota kelompok tani serta memberi pola petani di sekitarnya untuk menerapkan teknologi gres melalui kerjasama kelompok. 
  • Tujuan dem area yakni untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani melalui kerjasama antar kelompok tani untuk menerapkan penemuan gres di bidang pertanian serta memperlihatkan pola bagi petani nelayan di sekitarnya.
     (4).   Sasaran
             Sasaran kegiatan intinya yakni petani/kontak tani, kelompok tani dan adonan kelompok tani yang berhasil dan bisa membina kerjasama di tempat masing-masing. Dengan terlaksananya demonstarasi ini diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku, sehingga mereka tahu, mau dan bisa memakai penemuan baru.

     (5).  Keunggulan
  • Teknologi spesifik lokal.
  • Petani sanggup melihat proses penemuan teknologi.
     (6).  Kelemahan
  • Makan waktu lama.  
  • Sumberdaya yang digunakan besar.
   (c)  Kaji Terap
     (1).  Pengertian
            Kaji terap yakni metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani nelayan  dalam menentukan paket teknologi perjuangan tani yang telah direkomendasikan sebelum didemonstrasikan dan atau dianjurkan. Pelaksanaannya dilakukan oleh kontak tani-nelayan di lahan perjuangan tani-nelayannya dengan bimbingan penyuluh pertanian.

     (2).  Tujuan
  • Meyakinkan paket teknologi perjuangan tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi perjuangan tani-nelayan dan sosial ekonomi petani nelayan di wilayah tertentu. 
  • Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan secara umum.
     (3).  Kegunaan
  • Mengurangi resiko kegagalan perjuangan tani melalui pemilihanteknologi yang paling sesuai dengan perjuangan tani terpadu. 
  • Meningkatkan keyakinan kontak tani mengenai teknologi pertanian yang akan diterapkan oleh petani. 
  • Meningkatkan efisiensi perjuangan tani dan informasi pertanian. 
  • Menghimpun dan memperlihatkan umpan balik kepada lembaga penelitian, dan lembaga teknis lingkup pertanian. 
  • Menyiapkan kontak tani untuk menjadi demonstrator yang profesional. 
  • Mengembangkan kemampuan penyuluh.
     (4).  Keunggulan
  • Dapat merangsang kontak tani atau petani lainnya untukmenerapkan paket teknologi tersebut. 
  • Keberhasilan tawaran cukup besar.
     (5).  Kelemahan
  • Kurang cepat sanggup menyerap peserta.
  • Membutuhkan biaya yang besar.
   (d)  Karya Wisata
     (1).   Pengertian
             Karya wisata adalah  kegiatan perjalanan secara bersama yang dilakukan oleh sejumlah petani untuk mempraktikkan hasil suatu pengajaran atau melaksanakan suatu karya yang bermanfaat di tempat yang dituju.

    (2).  Tujuan
            Meyakinkan para petani dengan memperlihatkan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi suatu keterampilan, alat gres dan sebagainya. Juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan kawasan lain.

     (3).  Keunggulan
  • Memberikan motivasi kepada petani untuk melaksanakan suatu kegiatan. 
  • Membina keakraban di antara sesama petani. 
  • Memperluas wawasan.
  • Menumbuhkan sikap kepemimpinan.
     (4).  Kelemahan
  • Biayanya relatif mahal.
  • Seringkali sulit untuk memenuhi cita-cita semua peserta. 
  • Bila aktivitas terlalu padat atau salah menentukan obyek akan menjadikan kekecewaan. 
  • Seringkali menghadapi kendala sarana dan prasarana.
   (e)  Kunjungan Rumah dan Tempat Usaha 
     (1).   Pengertian
             Kunjungan rumah (anjangsana) dan tempat perjuangan (anjang karya) adalah  suatu kunjungan terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah/tempatusaha petani dengan suatu tujuan
tertentu.

     (2).  Tujuan
            Menumbuhkan kepercayaan diri petani dan keluarganya.

     (3).  Keunggulan
  • Masalah-masalah yang timbul sanggup dipecahkan secaralangsung. 
  • Hubungan persahabatan, kekeluargaan dan kepercayaan sanggup dibina dengan baik. 
  • Mempercepat proses adopsi.
      (4).   Kelemahan
  • Metode ini relatif mahal dan memakan banyak waktu dantenaga. 
  • Jumlah petani yang sanggup dikunjungi terbatas. 
   (f)  Kursus Tani
     (1).   Pengertian
             Kursus tani yakni kursus atau proses berguru mengajar yang khusus diperuntukkan bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur, dan dalam jangka waktu tertentu.

     (2).    Tujuan
  • Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan petani dalammemecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam perjuangan taninya. 
  • Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan petani dalam menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan. 
  • Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan perempuan tani dalam membantu memecahkan masalah-masalah perjuangan tani yang dihadapi keluarganya. 
  • Menyiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani-petani yang dinamis dan terampil di masa yang akan datang. 
  • Menumbuhkan calon-calon kontak tani yang bersedia dan bisa menyebarluaskan teknologi pertanian yang lebih menguntungkan. 
  • Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani. 
  • Menumbuhkembangkan kepentingan keluarga tani.
     (3).   Keunggulan 
  • Sangat efektif untuk mengajarkan pengetahuan danketerampilan secara mendalam dan sistematis. 
  • Mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani, kontak tani. 
  • Mempercepat proses adopsi teknologi baru. 
  • Alumni kursus tani sanggup digunakan sebagai kader untuk mendorong tumbuhnya kelompok tani.
     (4).   Kelemahan
  • Metode ini relatif mahal serta memerlukan persiapan danpelaksanaan yang cermat. 
  • Kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan. 
  • Menjangkau relatif sedikit petani.
   (g)   Magang
     (1).   Pengertian
             Magang di bidang  pertanian yakni suatu proses berguru mengajar antar petani, dimana seorang petani berguru dari pengalaman kerjanya, pada suatu perjuangan tani dalam keadaan tolong-menolong di lapangan dengan bimbingan petani yang berhasil menjalankan usahanya. Sering dikenal dengan istilah “petani/nelayan berguru dari petani/nelayan”.

     (2).   Tujuan
  • Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani.
  • Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan kewiraswastaan petani.
  • Menumbuhkan minat dan keyakinan petani pemagangterhadap perjuangan tani sebagai sumber mata pencaharian.
  • Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaksi sosial dan interaksi positif antara sesama petani.
  • Meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam mengajar petani lain.
    (3).  Persyaratan Pemagang
  • Bersedia untuk mengajar.
  • Bersedia bekerja di lingkungan perjuangan petani pengajar, dan tinggal bersama keluarga petani pengajar, bila berasal dari kawasan lain. 
  • Bersedia menanggung biaya selama magang.
     (4).  Prinsip-prinsip Penyelenggaraan
            Dalam penyelenggaraan magang bagi petani, para pembimbing dan pengajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip berguru mengajar sebagai berikut:
  • Pemagang mempunyai minat terhadap bidang yang akandipelajari,
  • Pemagang menghayati tujuan berguru dan mencicipi kegunaannya. 
  • Pemagang menerima kesempatan yang cukup untuk berlatih selama magang, terutama dalam memecahkan kasus yang dihadapi.
  • Pemagang merasa bahagia dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajarnya.
  • Materi yang dipelajari harus merupakan peningkatan dan suplemen pengetahuan dan pengalaman bagi pemagang.
   (h)  Mimbar Sarasehan
     (1).   Pengertian
             Mimbar sasehan merupakan lembaga konsultasi antara kelompok andalan (KTNA) dengan pihak pemerintah  yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai janji mengenai hal-hal yang menyangkut pelaksanaan aktivitas
pemerintah dan kegiatan petani nelayan dalam rangka pembangunan pertanian.

     (2).   Tujuan
  • Memahami keadaan dan masalah-masalah yang dihadapidalam pembangunan pertanian di lapangan, baik oleh petani nelayan maupun oleh pejabat pemerintah. 
  • Mencapai janji bersama perihal pemecahan masalah-masalah beserta penyusunan planning kegiatannya yang  meliputi perjuangan tani dan kehidupan petani beserta keluarganya. 
  • Melaksanakan penerapan kegiatan di lapangan sesuai dengan janji bersama. 
  • Meningkatkan peranan dan kiprah serta petani sebagai subyek pembangunan.
  • Mewujudkan hubungan timbal balik yang harmonis antara kontak tani dan pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian untuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.
   (i)  Obrolan Sore
     (1).   Pengertian
             Obrolan sore yakni suatu proses percakapan antar petani ataupun antar perempuan tani, yang dilakukan dengan santai dan dekat dengan aktivitas pembicaraan diarahkan kepada kasus yang bermanfaat untuk pembangunan pertanian. Waktu yang dianggap paling santai yakni sore hari, ketika petani sudah tidak kerja.

     (2). Tujuan
            Meningkatkan dan  memperluas pengertian dan pengetahuan perihal pertanian ataupun sesuatu introduksi teknologi pertanian gres di antara para petani secara swadaya.

     (3).   Keunggulan
  • Membuat ekspansi tawaran teknologi pertanian olehpenyuluh pertanian terhadap petani.
  • Memberikan  kesempatan praktek kepada kontak tani dalam meluaskan informasi yang mempunyai kegunaan bagi petani di sekitarnya.
   (j)  Pameran
     (1). Pengertian
           Pameran yakni perjuangan memperlihatkan atau mempertunjukkan model,contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu. Suatu festival melingkupi tiga tahap perjuangan komunikasi, yaitu menarik perhatian, menggugah hati dan membangkitkan keinginan, serta bila mungkin tahap meyakinkan diharapkan sanggup juga tercapai.

     (2).   Tujuan
  • Membiasakan orang-orang dengan norma-norma yang lebih baik.
  • Mempengaruhi orang-orang untuk mendapatkan cara-cara baru.
  • Menarik perhatian banyak orang.
  • Meningkatkan pengertian dan minat.
  • Menyadarkan para petani akan bahayanya kerusakan sumberdaya pertanian serta pencegahannya.
  • Memperlihatkan cara-cara teknologi baru, sekaligus ditunjukkannya hasil-hasil yang telah dicapai.
  • Menumbuhkan pengertian dan apresiasi terhadap pembangunan pertanian.
     (3).   Keunggulan
  • Dapat menjangkau target yang buta huruf.
  • Mempunyai imbas publisitas.
  • Menarik perhatian macam-macam golongan masyarakat.
     (4).   Kelemahan
  • Memerlukan banyak persiapan dan biaya.
  • Tidak sanggup dilaksanakan pada tempat-tempat yang sama terus menerus tanpa perubahan.
  • Tidak sanggup digunakan untuk segala macam topik atau segala macam tahap kegiatan.
  • Memerlukan tenaga-tenaga penerang (penjaga) yang benar-benar menguasai masalah.
   (k)  Pemberian Penghargaan
     (1).  Pengertian
            Pemberian penghargaan yakni kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan kepada petani atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam bidang pertanian dalam kurun waktu tertentu.

     (2).  Tujuan
            Meningkatkan gairah kerja dan prestasi dalam pembangunan di bidang pertanian.

     (3).  Keunggulan
  • Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi dalamkegiatan tertentu.
  • Mengefektifkan kegiatan.
  • Memberikan efek yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain.
     (4).  Kelemahan
  • Membutuhkan biaya suplemen pelaksanaan.
  • Hanya melibatkan beberapa orang peserta.
   (l)  Pemutaran Film
     (1).  Pengertian
            Pemutaran film yakni metode penyuluhan dengan memakai alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.

     (2).  Tujuan
  • Menumbuhkan dan mengembangkan perhatian dan minatpetani.
  • Memperlihatkan atau menggambarkan sesuatu insiden di tempat lain secara wajar.
     (3).  Keunggulan
  • Metode pemutaran film akan lebih menarik dan berkesan bagipetani.
  • Dengan metode ini petani mendapatkan pengetahuan sekaligus hiburan.
  • Jumlah petani yang disuluh akan lebih banyak.
  • Dalam kurun waktu yang relatif singkat sanggup memperlihatkan citra kepada  petani perihal suatu rangkaian kegiatan yang lebih luas.
     (4).  Kelemahan
  • Tidak terdapat komunikasi dua arah.
  • Metode ini tidak sanggup memperlihatkan imbas yang lebih usang (cepat hilang dari ingatan).
  • Sangat bergantung pada keadaan cuaca apabila dilakukan di lapangan terbuka.
   (m)   Penempelan Poster
     (1).  Pengertian
            Penempelan poster yakni metode penyuluhan yang memakai gambar dan sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat  yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul.

     (2).  Tujuan
  • Melengkapi dan memperkuat metode penyuluhan yang lain.
  • Sebagai pemberitahuan dilancarkannya suatu kampanye penyuluhan pertanian.
     (3).  Keunggulan
             Mendorong orang  untuk menyokong, mengingat dan menyadari, sehingga akan berbuat mengikuti wangsit dalam poster tersebut.

     (4).  Kelemahan
  • Kurang lengkap memperlihatkan keterangan.
  • Bila dibentuk dari kertas akan gampang rusak, sedangkan bila dibentuk dari materi tahan usang biayanya mahal.
   (n) Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
     (1).  Pengertian
            Penyebaran brosur, folder, leaflet dan majalah yakni metode penyuluhan yang memakai brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada ketika tertentu, antara lain pada ketika pameran, kursus tani, temu wicara, temu karya, temu tugas, temu usaha, temu lapang dan lain-lain, atau berlangganan (khusus untuk majalah).

     (2).  Tujuan
  • Mempublikasikan atau menyebarluaskan informasipertanian.
  • Memperjelas informasi pertanian kepada petani.
     (3).  Keunggulan
  • Materi penyuluhan sanggup diberikan secara lebih lengkapdan terang serta lebih khusus pada materi tertentu.  
  • Dapat melengkapi dan memperjelas materi penyuluhan yang diberikan melalui metode penyuluhan yang lain.
  • Dapat memperlihatkan kesempatan pihak  lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).
     (4).  Kelemahan
  • Kesulitan dalam menyusun kalimat yang sesuai denganbahasa komunikasi petani.
  • Kontinuitasnya tidak sanggup terjamin terutama faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya.
   (o)  Perlombaan/Unjuk Ketangkasan
     (1).  Pengertian
            Perlombaan yakni suatu kegiatan dengan hukum tertentu untuk menumbuhkan persaingan yang sehat antar petani untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal.

     (2).  Tujuan
  • Menarik perhatian petani terhadap suatu hal dalam perjuangan tani.
  • Meningkatkan prestasi petani dalam berusaha tani yang lebih baik dan lebih menguntungkan.
  • Untuk menumbuhkan dan meningkatkan kiprah serta petani dan kerjasama di antara mereka.
     (3).  Jenis Perlombaan
            Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
  • Perlombaan cara.
  • Perlombaan hasil.
  • Perlombaan cara dan hasil.
            Berdasarkan keluarga tani, yaitu:
  • Perlombaan untuk tani dewasa. 
  • Perlombaan untuk taruna tani.
  • Perlombaan untuk perempuan tani.
            Berdasarkan jumlah peserta dan pendekatan penyuluhan, yaitu:
  • Perlombaan perorangan
  • Perlombaan kelompok
  • Perlombaan massal
     (4).  Prinsip-prinsip Perlombaan
            Agar suatu perlombaan sanggup dilaksanakan dengan baik, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
  • Ada peraturan perlombaan dan kriteria penilaian.
  • Ada tim penilai yang sesuai dengan keahliannya.
  • Ada pemberitahuan dan klarifikasi mengenai peraturan perlombaan kepada semua peserta.
  • Harus diketahui orang banyak.
  • Usahakan semoga semua peserta mencicipi manfaat perlombaan.
  • Harus ada legalisasi dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
     (5).  Keunggulan
            Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun keterampilan perihal sesuatu yang dianggap penting oleh pemerintah.

     (6).  Kelemahan
            Apabila perencanaannya kurang baik akan sangat menghipnotis tercapainya tujuan perlombaan.

   (p)  Pertemuan Diskusi
     (1).  Pengertian
            Pertemuan diskusi yakni suatu pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pikiran mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, atau guna mengumpulkan  saran-saran untuk memecahkan persoalan.

     (2).   Tujuan
             Mengajak petani untuk membicarakan dan memecahkan kasus yang berkaitan dengan penerapan teknologi baru, penyaluran sarana produksi, pemasaran hasil, pengorganisasian kegiatan kelompok tani dan kelestariansumberdaya alam.
     (3).   Keunggulan
  • Menumbuhkan kreativitas.
  • Menumbuhkan rasa ikut bertanggungjawab terhadap sesuatu kegiatan.
     (4).  Kelemahan
  • Kemungkinan sulit untuk menerima orang-orang yang dapatberpartisipasi dengan baik dalam diskusi.
  • Keputusan yang diambil kemungkinan tidak memuaskan semua pihak yang tidak ikut dalam pertemuan ini.
   (q)  Pertemuan Umum
     (1).  Pengertian
            Pertemuan umum yakni suatu rapat atau pertemuan yang melibatkan instansi pemerintah terkait, tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat. Pada pertemuan ini disampaikan beberapa informasi tertentu untuk dibahas bersama dan menjadikan janji yang dicapai sebagai
pedoman pelaksanaannya.

     (2).   Tujuan
  • Melayani kepentingan orang banyak secara efektif danefisien.
  • Menyiapkan peserta untuk kegiatan tertentu.
  • Mengetahui tanggapan/reaksi orang mengenai kegiatan.
  • Membicarakan topik-topik untuk kegiatan penyuluhan pertanian di antaranya planning pelaksanaan aktivitas penyuluhan pertanian dan lain-lain.
     (3).    Keunggulan
  • Mengetahui reaksi dan pendapat masyarakat terhadapsesuatu gagasan.
  • Mempercepat proses adopsi penemuan baru.
  • Pelaksanaan kegiatan menjadi lancar.
     (4).   Kelemahan
  • Pembahasan kasus tidak sanggup mendalam.
  • Waktu untuk berdiskusi terbatas
  • Bila peserta yang hadir sedikit, tidak tercapai sasaran.
   (r)  Rembug Paripurna
     (1).  Pengertian
             Rembug paripurna merupakan pertemuan/musyawarah kontak tani andalan yang dihadiri oleh utusan/wakil KTNA gunameninjau kembali dan atau memantapkan kepengurusan KTNA untuk periode kepengurusan berikutnya serta membahas masalah-masalah umum kegiatan KTNA.

     (2).    Tujuan
               Melakukan konsolidasi kepengurusan dan kegiatan KTNA dalam rangka peninjauan kembali pemilihan dan atau pemantapan kepengurusan KTNA untuk kepengurusan berikutnya.

     (3).   Keunggulan
  • Merupakan wadah pertukaran informasi  165esame  kontaktani andalan.
  • Memantapklan kepengurusan KTNA untuk periode berikutnya.
     (4).   Kelemahan
  • Tidak sanggup menyerap peserta lebih banyak.
  • Kurang efisien dalam pelaksanaan.
   (s)  Rembug Utama
     (1).   Pengertian
             Rembug utama  merupakan pertemuan kelompok kontak tani andalan dalam rangka menilai, memperbaiki, mengembangkan kontak tani-nelayan dalam kegiatan pembangunan pertanian.

     (2).   Tujuan
  • Mengevaluasi perkembangan pelaksanaan hasil pertemuan.
  • Memantapkan keterpaduan kelompok tani dengan instansi lain serta dimantapkannya kelembagaan petani, peranan dan kiprah serta petani dalam pembangunan pertanian.
  • Menyusun aktivitas kerja KTNA.
     (3).   Keunggulan
              Keterpaduan KTNA dengan instansi terkait lainnya sanggup terjalin.

(4).   Kelemahan
  • Tidak sanggup digunakan untuk topik yang lain.
  • Tidak sanggup menyerap peserta yang lebih banyak.
   (t)  Siaran Pedesaan Melalui Radio dan Televisi
     (1).  Pengertian
             Siaran pedesaan melalui radio yakni siaran khusus yang ditujukan bagi para petani dan keluarganya dengan maksud mengembangkan secara cepat informasi-informasi dan pengetahuan gres di bidang pertanian seluas-luasnya. Dengan mengorganisasikan kelompok pendengar, maka efektivitas penangkapan informasi ditingkatkan, sehingga memungkinkan terjadinya adopsi. Metode siaran pedesaan tidak bisa berdiri sendiri. Ia hanya efektif sebagai penunjang metode-metode lain. Siaran pedesaan selain melalui radio juga sanggup dilakukan melalui televisi.

     (2).  Tujuan
  • Membangkitkan kesadaran dan perhatian.
  • Menumbuhkan minat dan keingintahuan.
  • Menyebarluaskan informasi secara sempurna dan meluas.
  • Menyebarluaskan pengertian teknologi gres di bidang pertanian.
  • Membangkitkan kesadaran dan perhatian akan pentingnya pemeliharaan kelestarian sumberdaya alam, teknologi baru, pemasaran hasil.
  • Mendorong minat untuk meningkatkan produksi pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas.
  • Membangkitkan apresiasi dan sikap positif terhadap kegiatan pembangunan pertanian.
     (3).  Keunggulan
  • Metode ini relatif murah.
  • Sangat cepat dan meluas dalam mengembangkan informasi.
  • Efektif untuk mendorong adopsi dalam tahap sadar dan minat.
     (4).  Kelemahan
  • Tidak langsung, tidak spesifik dan tidak sanggup mengajarkan keterampilan.
  • Tidak semua petani mempunyai radio atau televisi.
  • Gangguan cuaca dan pesawat pemancar serta peserta sangat berpengaruh.
   (u)  Surat Menyurat
         Surat menyurat kepada perorangan merupakan metode yang bermanfaat untuk:
  • Menyampaikan dan memperoleh informasi.
  • Memperoleh dukungan kerja sama.
  • Memberikan penghargaan atas prestasi kerja dan ucapan terima kasih atas kolaborasi yang diberikan.
  • Memberikan saran, contohnya perihal pelaksanaan demonstrasi hasil.
  • Menghindarkan salah pengertian, lantaran daya ingat yang terbatas, dan bahasa verbal adakala sulit dipahami.
  • Surat menyurat kepada perorangan ini sebaiknya pendek, memakai bahasa yang jelas, dan meningkatkan hubungan yang bersahabat dengan petani, walaupun petani peserta surat itu harus meminta pemberian orang lain untuk membacakan surat tersebut.
   (v)  Temu Akrab
     (1).  Pengertian
            Temu dekat yakni ramah tamah antara peserta suatu pertemuan dari tingkat desa, kecamatan, provinsi atau nasional.

     (2).  Tujuan
            Untuk  saling  mengenal secara pribadi antara peserta pertemuan dengan pemuka masyarakat, pamong/aparat desa/kecamatan setempat.

(3).  Keunggulan
  • Dapat lebih mempererat hubungan sesama pesertapertemuan.
  • Pelaksanaan lebih santai.
  • Dapat menampung peserta lebih banyak.
   (w)  Temu Karya
     (1).  Pengertian
            Temu karya yakni pertemuan antar petani, untuk  bertukar pikiran dan pengalaman serta berguru atau saling mengajarkan sesuatu keterampilan dan pengetahuan untuk diterapkan.

     (2).  Tujuan
  • Membuka kesempatan tukar-menukar pengalaman danketerampilan.
  • Mempercepat penerapan teknologi baru.
  • Memperluas cakrawala berpikir.
  • Meningkatkan keakraban antar petani.
     (3).  Keunggulan
            Untuk menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri dan swadaya petani dalam penerapan teknologi pertanian.

   (x)  Temu Lapang
     (1).   Pengertian
             Temu lapang yakni pertemuan antara para petani dengan peneliti untuk saling tukar-menukar informasi perihal teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani.

     (2).   Tujuan
              Membuka kesempatan bagi petani nelayan untuk mendapatkan informasi teknologi hasil pertanian.
  • Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkanumpan balik dari hasil-hasil penelitiannya.
  • Menyalurkan teknologi di kalangan petani nelayan secara lebih cepat.
  • Menjalin hubungan dekat antara peneliti, penyuluh dan petani.
     (3).  Keunggulan
  • Jumlah target sanggup lebih besar.
  • Mempercepat proses adopsi (sadar dan minat) secara murah dan cepat.
  • Menjajahi reaksi dan pendapat masyarakat terhadap sesuatu gagasan.
     (4).  Kelemahan
  • Tidak sanggup digunakan untuk membahas kasus secara mendalam.
  • Waktu bertukar pikiran terbatas.
  • Bila peserta/pengunjung kurang, sanggup merusak tujuan acara.
   (y)   Temu Tugas
     (1).  Pengertian
            Temu kiprah yakni pertemuan terpola antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian, pengaturan dan pelayanan dalam SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lingkup pertanian.

     (2).  Tujuan
            Mencapai suatu kesatuan  pandangan, sikap dan sikap dalam melaksanakan suatu kegiatan pembangunan pertanian.

     (3).  Keunggulan
  • Merupakan tempat tukar-menukar informasi bagi pengembantugas dan fungsi penyuluhan, serta peneliti dan sebagainya.
  • Dapat menampung gagasan gres untuk ditindak lanjuti.
  • Menumbuhkan rasa ikut bertangung jawab terhadap suatu gagasan.
     (4).   Kelemahan
  • Tidak sanggup digunakan untuk membahas kasus secara mendalam.
  • Waktu tukar pikiran terbatas.
   (z)  Temu Usaha
     (1).  Pengertian
            Temu perjuangan yakni pertemuan antara petani dengan  pengusaha di bidang pertanian.

     (2).  Tujuan
  • Menumbuhkan rangsangan ke arah perjuangan tani komersial,kerjasama perjuangan dan kewiraswastaan.
  • Membuka kesempatan bagi petani untuk mempromosikan hasil usahanya.
  • Membuka kesempatan untuk menambah pengetahuan di bidang  pemasaran serta di bidang teknologi produksi dan pengolahan hasil.
  • Mengadakan transaksi perjuangan yang menguntungkan kedua belah pihak.
     (3).  Keunggulan
            Menumbuhkan kegiatan perjuangan tani yang berorientasi kepada pasar, sehingga laba yang diperoleh petani meningkat.

   (aa)  Temu Wicara
     (1).  Pengertian
            Temu wicara yakni adalah pertemuan antara petani dengan pemerintah, untuk bertukar informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan, khususnya pembangunan pertanian, serta mengenai keinginan, gagasan, dan pelaksanaan pembangunan oleh petani di lapangan.

     (2).  Tujuan
  • Meningkatkan pengetahuan dan pengertian petani tentangpembangunan pertanian pada khususnya serta pembangunan nasional pada umumnya.
  • Meningkatkan motivasi petani untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian.
  • Meningkatkan keakraban antara petani dengan pemerintah dan peserta lainnya.
  • Membuka jalan masuk umpan balik dari masyarakat tani kepada pemerintah.
     (3).  Keunggulan
             Dapat menumbuhkan komunikasi tatap muka dan jalan masuk umpan balik yang sehat, antara penentu  kebijakan pembangunan pertanian dengan petani.

   (bb)   Widyawisata
     (1).   Pengertian
             Widyawisata yakni suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani nelayan, untuk berguru dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akhir tidak diterapkannya teknologi di suatu tempat.
Metode widyawisata sering dikelirukan dengan metode karya wisata. Prinsip utama widyawisata yakni berguru dengan minat, sedangkan prinsip utama karya wisata yakni berguru dengan berbuat.

     (2).  Tujuan
  • Meyakinkan peserta dengan memperlihatkan kesempatankepada mereka untuk melihat sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi suatu keterampilan, alat gres dan sebagainya.
  • Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan perhatian, serta memotivasi untuk melaksanakan sesuatu hal.
     (3).  Keunggulan
  • Membina keakraban di antara peserta dan antara pesertadengan petani/kelompok yang dikunjungi.
  • Menimbulkan pengertian yang lebih jelas.
  • Memperluas wawasan.
  • Memotivasi peserta untuk melaksanakan suatu kegiatan.
  • Menumbuhkan sikap kepemimpinan di antara peserta.
3)  Teknik Penerapan Metode Penyuluhan Pertanian
   (a)  Ceramah
         Teknik pelaksanaan, meliputi:
  • Menyiapkan topik yang akan disampaikan dengan sebaik-baiknya.
  • Memberitahukan kepada para peserta perihal topik yang akan dibahas. 
  • Menggunakan alat peraga atau alat bantu. 
  • Untuk menambah pengertian dan mendalami masalah, sanggup diberikan selebaran (brosur, leaflet, folder dan sebagainya). 
  • Isi ceramah hendaknya dikaitkan dengan program/kegiatan penyuluhan pertanian. 
  • Sebanyak mungkin mengikut sertakan para peserta dalam pembahasan masalah.
   (b)  Kaji Terap
     (1).  Persyaratan penyelenggaraan
  • Materi kaji terap.
  • Metode pengkajian dan penerapan.
  • Lokasi kaji terap.
     (2).  Pelaksanaan kaji terap
  • Tatalaksana.
  • Persiapan.
  • Perencanaan.
  • Pelaksanaan.
  • Musyawarah.
  • Penetapan jadwal kegiatan.
  • Penyediaan sarana.
  • Teknik budidaya.
  • Pencatatan/pelaporan.
  • Pengolahan hasil.
     (3).  PembinaanTingkat Pusat, meliputi:
  • Pengendalian dan Pembinaan kaji terap.
  • Penyusunan dan Pembinaan kaji terap.
  • Penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis.
  • Pembinaan petugas tingkat propinsi.
  • Supervisi lapangan
     (4).  Tingkat Propinsi, meliputi :
  • Penjabaran pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjukteknis.
  • Pembinaan operasional penyelenggaraan dan pelaksanaan kaji terap.Supervisi lapangan.
     (5).  Tingkat kabupaten, meliputi :
  • Bimbingan musyawarah dalam menyusun planning untukkeperluan penyelenggaraan kaji terap.
  • Bimbingan teknis di lapangan terutama dalam alih teknologi dari  masing-masing sub sektor lingkup pertanian.
  • Bimbingan organisasi dan manajemen dalam mengembangkan kerjasama antar petani-nelayan dalam satu kelompok.
     (6).  Pemantauan dan Evaluasi
             Pemantauan, meliputi:
  • Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan lapangan,permasalahan dan hasil kaji terap dilakukan pemantauan oleh penyuluh pertanian secara teratur dan berkesinambungan. Pemantauan perkembangan penyelenggaraan dan pelaksanaan dilakukan mulai tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan lapangan.
  • Pemantauan oleh penyuluh pertanian sanggup dilakukan melalui pengamatan lapangan secara pribadi selama pelaksanaan kaji terap atau menganalisis data dan laporan yang diterima dari penyuluh pertanian di lapangan.

            Evaluasi, meliputi:
            Evaluasi sanggup dilakukan selama kegiatan berlangsung dan pada waktu kegiatan telah selesai. Hal-hal yang dievaluasi yakni materi pelaksanaan, lokasi dan biaya penyelanggaraan.

   (c)  Karya Wisata
         Teknik pelaksanaan, meliputi:
  • Membuat perencanaan partisipatif karya wisata yang meliputi:
          1) penentuan tempat yang akan dikunjungi,
          2) apa yang akan dilihat dan dipelajari (antara lain petani demonstrator budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata, citra perihal tempat/obyek yang akan dikunjungi),
          3) perjalanan,
          4) biaya pelaksanaan,
          5) susunan peserta dan pimpinannya,
          6) menghubungi pejabat yang akan dikunjungi.

Dalam menentukan peserta dan pimpinannya pilihlah kelompok yang sejenis untuk karya wisata yang bersifat khusus, dan kelompok yang mewakili semua komoditas untuk
kunjungan-kunjungan yang bersifat umum dengan jumlah yang tidak terlalu besar.
  • Selalu mengupayakan kepentingan kelompok.
  • Di tiap tempat yang dikunjungi, memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta  untuk melihat, mendengar, bertukar pikiran, dan mempraktikannya. 
  • Membantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan. 
  • Mengatur semoga aktivitas kunjungan tidak terlalu padat atau membosankan. 
  • Memperhatikan dan mengusahakan semoga ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan kelompok. 
  • Pada setiap tempat kunjungan usahakan semoga para peserta diberikan kesempatan untuk menguraikan hasil perjuangan mereka sendiri. 
  • Segala biaya pelaksanaan ditanggung oleh semua peserta, atau pemberian dari instansi.
   (d)  Kunjungan Rumah dan Tempat Usaha 
      (1).  Teknis Pelaksanaan, meliputi:
  • Kegiatan kunjungan sebaiknya dilakukan secara terancana.Untuk itu seorang penyuluh pertanian harus membuat jadwal kunjungan. Di dalam jadwal kunjungan dicantumkan siapa yang akan dikunjungi secara teratur dalam selang waktu tertentu serta topik-topik yang akan dibicarakan semenjak tahap persiapan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi. Kunjungan yang jarang tetapi teratur akan lebih efektif daripada sering tapi tidak teratur. Petani yang perlu diberi prioritas kunjungan yakni para kontak tani, tokoh-tokoh desa serta pemuka-pemuka mayarakat. 
  • Usahakanlah semoga waktu kunjungan tidak menganggu kesibukan petani. Kunjungan rumah sebaiknya dilakukan pada ketika dimana petani beserta keluarganya dalam keadaan santai. Kunjungan perjuangan tani sanggup dilakukan pada waktu petani-nelayan sedang bekerja. Usahakanlah semoga kedatangan penyuluh pertanian tidak mengakibatkan terbengkalainya pekerjaan petani yang dikunjungi. 
  • Bila mungkin siapkanlah brosur, folder, leaflet dan/atau majalah sebagai materi informasi. 
  • Bersikaplah ramah, bersahabat dan penuh rasa 
  • kekeluargaan, jangan bersikap terlalu resmi atau menggurui. 
  • Topik-topik yang sanggup dibicarakan selama kunjungan.
     (2).  Tahap persiapan, meliputi:
  • Kebijaksanaan pemerintah di  bidang pembangunanpertanian dan peraturan-peraturan pelaksanaanya.
  • Pengalaman petani yang bersangkutan dalam melaksanakan usaha-usaha budidaya, pengolahan hasil dengan teknologi baru.
  • Kegiatan kelompok dan cara-cara menggerakan petani untuk kegiatan penerapan teknologi baru.
  • Masalah-masalah yang dihadapi petani.
  • Pandangan-pandangan petani pada umumnya mengenai penerapan teknologi gres di kawasan yang bersangkutan.
     (3).  Tahap pelaksanaan, meliputi:
  • Teknik penerapan teknologi baru.
  • Pemilihan dan kegiatan perjuangan yang  cocok untuk kawasan yanng bersangkutan.
      (4).  Tahap evaluasi, meliputi:
  • Hambatan-hambatan/sebab-sebab kegagalan
  • Pemasaran hasil.
  • Pengelolaan usaha
  • Keuntungan-keuntungan yang sudah dirasakan masyarakat.
  • Catat hasil kunjungan, masalah-masalah yang sudah dibicarakan dan yang belum terpecahkan, dan pesan-pesan petani dalam bentuk risalah.
   (e)  Kursus Tani
     (1).  Perencanaan:
  • Menetapkan kebutuhan berguru yang sanggup ditempuh melaluiberbagai cara antara lain, wawancara dengan petani calon peserta kursus
     (2).  Pengamatan, meliputi:
  • Pengumpulan informasi dari pejabat daerah, dan tokohmasyarakat setempat.
  • Pertemuan/musyawarah khusus dengan petani calon peserta kursus.
     (3).  Merumuskan tujuan pengajaran, meliputi:Empat aspek terdiri dari: target didik, sikap yang diubah, materi yang diajarkan dan lingkungan.
     (4).  Menyusun planning kerja, meliputi:
  • Penetapan materi pelajaran
  • Penyusunan planning pengajaran
  • Pemilihan metode pengajaran
  • Penetapan pengajaran
  • Penetapan peserta
  • Pemilihan tempat kursus
  • Penetapan jadwal/waktu
  • Penetapan kelengkapan yang diperlukan
  • Perumusan planning evaluasi
  • Konsultasi dengan pejabat pemerintah/instansi setempat.
  • Konsultasi ini dimaksudkan untuk :
          -  Mendapatkan saran-saran perbaikan planning kerja
          -  Mendapatkan partisipasi aktif dari pejabat-pejabat yang dihubungi.
          -  Mendapatkan  ijin penyelenggaraan kursus dari pejabat yang berwenang.

     (5).  Pelaksanaan Persiapan :
             Langkah-langkah persiapan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
  • Mengundang calon peserta dengan undangan tertulis.
  • Mengundang/memberitahu pengajar yang telah ditetapkan.
  • Mengatur tempat penyelenggaraan kursus.
  • Mempersiapkan sarana pengajaran yang diperlukan.
     (6).   Pemberian pelajaran
             Proses berguru dalam kursus tani berpedoman pada lima prinsip belajar, yakni :
  • Belajar dengan mengerjakan
  • Belajar dengan memecahkan masalah
  • Partisipasi aktif dari peserta
  • Belajar dari pengalaman
  • Penggunaan pendekatan multi media
     (7).  Melaksanakan penilaian belajar
  • Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan rencana.
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, antara lain:
  • Isi penilaian harus sesuai dengan rumusan tujuan berguru dan isi materi pelajaran yang telah diberikan.
  • Evaluasi dikenakan sama dan merata terhadap semua peserta.
  • Hasil penilaian diberitahukan kepada semua peserta secepat mungkin.
     (8).  Memberikan Surat Tanda Tamat Kursus Tani (STTKT) Setiap peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik, berhak mendapatkan Surat Tanda Tamat Kursus Tani (STTKT), karena:
  • STTKT merupakan perangsang bagi setiap peserta untukmengikuti kursus secara bersungguh-sungguh.
  • STTKT merupakan pujian bagi para  peserta yang telah mendapatkannya.
  • STTKT merupakan bukti bagi peserta untuk mendapatkan bimbingan lanjutan.
     (9).  Evaluasi Lapangan dan Bimbingan Lanjutan
  • Evaluasi lapangan
Evaluasi lapangan dilakukan untuk menilai efektivitas penerapan mudah dari kursus yang telah dilaksanakan. Cara penilaian sanggup melalui wawancara, pengamatan lapangan, dan mengisi daftar pertanyaan (kuesioner).
  • Bimbingan lanjutan
Bimbingan lanjutan dilakukan sesudah para lulusan kursus kembali ke kawasan masing-masing, dan telah
menerapkannya.
Manfaat bimbingan lanjutan :
  • Membantu para lulusan menerapkan secara sempurna hasilbelajar yang telah dicapai didalam praktik sesungguhnya.
  • Mengembangkan kepemimpinan para lulusan, semoga sanggup menyebarluaskan pengetahuan, kecakapan serta ketrampilan yang  diperolehnya kepada petani-petani tetangganya.
  • Mendapatkan data perihal manfaat yang berkesinambungan antara penyuluh pertanian dengan para lulusan.
  • Menjalin hubungan dekat yang berkesinambungan antara penyuluh pertanian dengan para lulusan.
Cara bimbingan lanjutan
Bimbingan lanjutan sanggup ditempuh melalui cara-cara :
  • Menyediakan materi bacaan berupa buku, majalah,brosur, leaflet pertanian, kepada para lulusan secara teratur.
  • Mengunjungi lulusan secara teratur baik ke rumah maupun ke tempat perjuangan taninya (anjang sana-anjang karya).
  • Mengadakan pertemuan sesama lulusan.
  • Menyelenggarakan perlombaan perjuangan tani serta memperlihatkan hadiah dan penghargaan.
   (f) Magang
     (1).  Persyaratan Pemagang
  • Bersedia untuk berguru bekerja.
  • Bersedia bekerja di lingkungan perjuangan petani pengajar, dan tinggal bersama keluarga petani pengajar, bila berasal dari kawasan lain. 
  • Bersedia menanggung biaya selama magang.
     (2).  Prinsip-prinsip penyelenggraan
            Dalam penyelenggaraan magang bagi petani-nelayan para pembimbing dan pengajar perlu  memperhatikan prinsip-prinsip berguru mengajar sebagai berikut :
  • Pemagang mempunyai minat terhadap bidang yang akandipelajari.
  • Pemagang menghayati tujuan berguru dan mencicipi kegunaannya. 
  • Pemagang menerima kesempatan yang cukup untuk berlatih selama magang, terutama dalam memecahkan kasus yang dihadapi.
  • Pemagang merasa bahagia dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajarnya. 
  • Materi yang dipelajari harus merupakan peningkatan dan suplemen pengetahuan dan pengalaman bagi pemagang.
     (3).  Langkah-langkah pelaksanaan
  • Persiapan.
  • Penyampaian informasi.
  • Para pembimbing harus aktif menyebarluaskan informasi pada setiap kesempatan perihal adanya peluang bagi petani-nelayan untuk mengikuti magang.
Informasi ini sanggup disampaikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
  • Pertemuan-pertemuan kelompok tani-nelayan.
  • Temukarya dan temuwicara.
  • Pekan kawasan dan pekan nasional kontak tani-nelayan.
  • Siaran pedesaan dan televisi.
  • Hasil lapangan.
  • Surat menyurat.
  • Tulisan pada surat kabar dan majalah.
  •  Inventarisasi pemagang dan petani pengajar.
Pembimbing perlu mempunyai daftar calon pemagang dan calon petani pengajar. Untuk ini pembimbing perlu melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
  • Menghubungkan petugas penyuluh pertanian lain untukmengetahui adanya  petani-nelayan yang ingin berguru secara magang dan memasukannya ke dalam daftar calon pemagang.
  • Menghubungi secara pribadi petani yang bersedia menjadi petani pengajar dan menyusun daftar calon petani pengajar untuk kemudian diseleksi sesuai dengan keperluan.
     (4).   Tata cara pelaksanaan:
  • Magang diselenggarakan sewaktu kegiatan perjuangan tani yangakan dipelajari sedang berlangsung.
  • Lama berguru diubahsuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan.
  • Jumlah pemagang yang berguru pada setiap petani pengajar 
  • disesuaikan dengan kemampuan petani pengajar dan mengakomodasikan pemagang.
     (5).  Materi yang diajarkan:
  • Materi yang diajarkan selama magang meliputi semuapelaksanaan pengelolaan dan operasional perjuangan tani, yang berkaitan dengan fungsi seorang petani nelayan sebagai;
  • Pemimpin perusahaan yang mengelola perjuangan tani nelayan dengan komoditas tanaman, ternak atau ikan.
  • Tenaga pelaksana (pekerja), yang melaksanakan kiprah operasional perjuangan tani nelayan, meliputi kegiatan pengadaan sarana/prasarana, kegiatan produksi, serta pengolahan, penyimpanan, pengepakan dan pemasaran hasil perjuangan tani.
  • Tenaga pembukuan, yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis perjuangan tani.
  • Tenaga mekanik, yang menggunakan, merawat, mereparasi alat mesin yang digunakan dalam perjuangan tani.
  • Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat, yang mempunyai interaksi sosial dengan anggota keluarga dan masyarakat di lingkungan keluarga dan perjuangan tani, yang dipengaruhi oleh aneka macam peraturan/perundangan dan sopan santun istiadat yang berlaku.
     (6).  Bimbingan lanjutan
            Bimbingan lanjutan dilaksanakan oleh para pembimbing, bila mungkin oleh petani pengajar dalan bentuk kegiatan, antara lain sebagai berikut:
  • Memonitor perkembangan mantan pemagang setelahkembali ke tempat asal.
  • Membina keakraban lebih lanjut antara mantan pemagang dan petani pengajar.
  • Membina keakraban antar mantan pemagang dan pembimbing.
  • Membimbing perjuangan tani mantan pemagang.
  • Memotivasi mantan pemagang untuk menjadi petani nelayan pengajar di daerah.
   (g)  Mimbar Sarasehan
     (1).  Pelaksanaan
            Tempat untuk sarasehan sanggup disusun sesederhana mungkin semoga sanggup menjadikan suasana dekat antara kedua belah pihak.
Dalam setiap pelaksanaan sarasehan harus terdapat:
  • Pimpinan sidang, yaitu salah seorang diantara kontak tanipeserta mimbar sarsehan.
  • Pembicara yang memberikan kasus yang akan dibahas (dapat satu atau lebih).
  • Sekretaris sidang, yaitu panitera tetap yang bertugas merumuskan janji bersama dengan pimpinan sidang dan beberapa peserta lain yang dianggap perlu, serta menyusun laporan mimbar sarasehan.
     (2).  Penentuan pokok bahasan
            Pokok bahasan dalam suatu mimbar sarasehan menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian, antara lain:
  • Peningkatan produktivitas perjuangan tani-nelayan
  • Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan keluarga tani-nelayan
  • Peningakatan kesejahteraan keluarga tani-nelayan
  • Pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
  • Peningkatan serta pemerataan rasa ketenangan dan kegairahan berusaha tani dan kemakmuran masyarakat pedesaan
  • Peningkatan peranan dan kiprah serta isteri dan anak petani-nelayan
Topik/pokok  bahasan ditetapkan melalui janji para peserta mimbar sarasehan. Kesepakatan mimbar sarasehan yang telah disahkan oleh peserta mimbar sarasehan yaitu ketua kelompok andalan tingkat  yang bersangkutan (berlaku sebagai wakil kontak tani-nelayan) dan panitera tetap sebagai wakil pihak pemerintah, disebarluaskan kepada:
  • Seluruh kontak tani-nelayan peserta mimbar sarasehan.
  • Seluruh instansi/dinas/organisasi profesi peserta mimbar sarasehan.
  • Hasil janji tersebut perlu dilampiri dengan daftar peserta mimbar sasehan.
     (3).  Tindak lanjut kesepakatan.
             Kesepakatan yang telah diputuskan suatu mimbar sarasehan perlu diikuti dengan tindak lanjut sebagai berikut:
  • Oleh kontak tani-nelayan andalan, dalam bentuk kegiatan:
  • Mengkomunikasikan hasil janji tersebut kepada kontak tani-nelayan dan petani-nelayan umumnya di wilayah masing-masing.
  • Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan.
  • Menyampaikan informasi perihal pelaksanaan tersebut kepada panitera tetap.
  • Oleh jago andalan, dalam bentuk kegiatan:
  • Memberikan pola pelaksanaan di lapangan sesuai dengan keahliannya.
  • Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan sesuai dengan keahliannya.
Oleh pihak  pemerintah  peserta mimbar sarasehan, dalam bentuk:
  • Mengkomunikasikan kesempatan kepada parapejabat/pelaksana–pelaksana di kawasan yang bersangkutan.
  • Melayani dan membuat kemudahan-kemudahan semoga janji tersebut sanggup dilaksanakan.
  • Meningktakan kegiatan penyuluhan pertanian.
  • Evaluasi pelaksanaan kesepakatan.
  • Evaluasi pelaksanaan janji mimbar sarasehan dilakukan secara terbuka pada aktivitas mimbar sarasehan berikutnya.
   (h)  Obrolan Sore
         Teknik pelaksanaan
  • Para kontak tani dilatih untuk sanggup melaksanakan dialog soredengan  teknis yang baik dalam arti cara, pemilihan topik pembicaraan, pemilihan tempat, dan waktu yang tepat.
  • Pembicaraan sifatnya santai, dan dekat dengan menjaga kewajarannya dan terarah.
  • Pembicaraan melalui metode ini tidak perlu ada kesimpulan umum yang diambil oleh masing-masing peserta obrolan.
   (i) Pameran
       Teknik Pelaksanaan
  • Sebaiknya diselenggrakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa khusus, contohnya 17 Agustus, Hari Krida Pertanian,dan lain-lain.
  • Mempunyai tema dan sentra perhatian (fokus).
  • Dalam skala  kecil, harus menyajikan secara lengkap hal-hal yang tercakup dalam suatu kegiatan.
  • Materi/barang yang disajikan harus jelas, sederhana, dan gampang dipahami.
  • Harus ada susunan yang sistematis dan berkelanjutan.
  • Pergunakan jumlah obyek secukupnya, tidak berlebihan.
  • Tata ruang diatur sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pengunjung.
  • Gunakan dekorasi dari bahan-bahan yang erat hubungan dengan materi yang dipamerkan. Disusun dalam urutan dan kombinasi warna yang serasi.
  • Obyek-obyek yang menarik perhatian atau akan ditonjolkan di taruh di tempat yang strategis serta diberi ruang cukup untuk pengunjung yang berhenti dan memperhatikan.
  • Para penjaga festival harus dibekali dengan informasi yang cukup mengenai obyek yang dipamerkan dan harus bersunguh-sungguh serta sempurna dalam memberi jawaban.
  • Dianjurkan untuk menyelenggarakan juga sayembara/perlombaan.
  • Buat penilaian efektifitas festival dengan jalan menganalisa jumlah pengunjung, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta saran-saran yang terdapat dalam buku saran.
   (j) Pemberian Penghargaan
       Teknik Pelaksanaan
  • Menyiapkan puncak aktivitas kegiatan
  • Menghubungi pejabat/aparat pemberi penghargaan.
  • Pemberian penghargaan pada peserta yang berprestasi.
   (k)  Pemutaran Film
         Teknik Pelaksanaan
  • Tentukan atau pilih film yang cocok dengan kebutuhan.
  • Hubungi pemerintah setempat untuk mempersiapkan tempat dan undangan.
  • Usahakan semoga pemutaran film dilaksanakan pada waktu dan tempat yang strategis, gampang dijangkau serta sanggup menampung massa yang banyak.
  • Persiapkan perlengkapan film, antara lain  sound system, proyektor, layar, generator, dan sebagainya, dan pastikan dalam kondisi sanggup digunakan.
  • Sebelum pemutaran film dilaksanakan terlebih dahulu berikan klarifikasi perihal maksud dan tujuan film yang akan diputar.
  • Selingi dengan film hiburan yang bermanfaat untuk menggugah minat, contohnya film perihal transmigrasi, perbaikan lingkungan hidup dan sebagainya.
   (l) Penempelan Poster
       Teknis Pelaksanaan
  • Dalam pembuatan poster pertimbangkan hal-hal berikut antaralain: gambar sederhana namun jelas, menarik dan hidup (harus sanggup berbicara atau memberi keterangan sendiri), gampang dimengerti, mempunyai komposisi warna yang menarik.
  • Hubungi pihak yang berwenang memperlihatkan ijin penempelan poster pada wilayah yang bersangkutan.
  • Tempelkan poster pada tempat-tempat yang gampang dilihat orang, dengan memperlihatkan jarak pandang dan ukuran poster.
   (m)  Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
          Teknik Pelaksanaan
  • Brosur, folder, leaflet dan majalah hendaknya ditulis secarapopuler; artinya kalimat gampang dimengerti dan disusun secara ringkas tapi jelas, menarik dan tidak memakai istilah-istilah ilmiah atau teknis yang sulit, disertai gambar dan foto serta berisikan fakta-fakta yang mutakhir dengan kekhususan-kekhususan sebagai berikut:
  • Brosur: mempunyai  8 hingga 10 halaman yang dijilid, sampul dengan gambar atau foto, isinya ada kata pengantar, pendahuluan, bab, anak bab, dan penutup.
  • Folder: selembar kertas yang dilipat menjadi dua atau lebih, akan lebih baik apabila pada kulit mukanya berwarna, isinya pribadi pada pokok materinya dan sistenatis.
  • Leaflet: berupa lembaran kertas, berwarna (lebih menarik), isinya pribadi mengemukakan pokok duduk kasus berupa anjuran, seruan, peringatan, dan pengumuman.
  • Majalah: diterbitkan secara terpola untuk langganan, mempunyai banyak halaman, isinya banyak, judul perihal teknologi pertanian, ada ruang tanya jawab, serta menampung goresan pena dari pihak lain (bukan penerbit).
  • Penyebarannya dilaksanakan secara terpadu dengan metode-metode penyuluhan lainnya yang menyangkut jumlah, jenis materi, kegunaan, dan waktunya.
  • Disampaikan dengan dibagikan pada tiap-tiap orang, dengan klarifikasi satu persatu atau secara bersama-sama, sanggup juga dilengkapi dengan contohnya.
   (n)  Perlombaan/Unjuk Ketangkasan
     (1).    Persiapan
  • Menentukan jenis  perlombaan yang sesuai dengan tujuan kegiatannya.
  • Menentukan calon-calon peserta, sesuai dengan persyaratan perlombaan.
  • Menetukan peraturan perlombaan yang disepakati oleh semua pihak.
  • Menetukan kriteria penilaian.
  • Menentukan petugas penilai yang memenuhi persyaratan.
  • Menentukan waktu, tempat dan biaya perlombaan.
  • Menentukan bentuk penghargaan.
     (2).   Pelaksanaan
  • Memberitahukan dan menjelaskan kepada semua pesertamengenai ketentuan-ketentuan perlombaan.
  • Pendaftaran peserta sesauai dengan persyaratan.
  • Membimbing dan mengawasi peserta perlombaan pada ketika perlombaan sedang berjalan.
  • Melakukan penilaian.
  • Menetapkan pemenang.
  • Memberikan penghargaan kepada pemenang.
   (o)  Pertemuan Diskusi
         Teknik pelaksanaan
  • Di dalam pertemuan perlu ditetapkan seorang pemimpindiskusi, seorang penulis dan seorang atau beberapa orang penasehat/konsultan.
  • Pertemuan sanggup dipimpin oleh penyuluh atau oleh kontak tani, tergantung materi yang dibicarakan.
  • Semua peserta diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
  • Kesimpulan dan saran-saran sebaiknya segera dibentuk pada simpulan pertemuan.
   (p)  Pertemuan Umum
     (1).  Persiapan
  • Konsultasi dengan atasan mengenai maksud pertemuan umum.
  • Buat planning pertemuan umum.
  • Konsultasi dengan pimpinan pemerintah setempat.
  • Hubungi para pembicara dan narasumber.
  • Umumkan dan sampaikan undangan.
     (2).  Pelaksanaan
  • Tempat pertemuan yang strategis dengan kemudahan yangsesuai dengan keperluan.
  • Waktu penyelenggaraan diubahsuaikan dengan jadwal kegiatan petani nelayan.
  • Gunakan metode tanya jawab atau diskusi.
  • Pembuatan dan penyampaian laporan.
     (q)   Rembug Paripurna
            Teknik Pelaksanaan
  • Musyawarah dipimpin oleh ketua periode usang dan ataudipilih menurut janji peserta.
  • Menetapkan aktivitas musyawarah dan tata tertib menurut atas janji peserta.
  • Merumuskan kesepakatan-kesepakatan hasil musyawarah.
  • Menyusun laporan tertulis hasil musyawarah.
   (r)  Rembug Utama
         Teknik Pelaksanaan
  • Rembug utama dipimpin oleh ketua terpilih.
  • Ketua terpilih diwakili oleh anggota kelompok kontak tani-nelayan masing-masing propinsi, yang memberikan penilaian pelaksanaan kegiatan periode tahun lalu.
  • Rembug utama memutuskan planning kerja yang akan datang.
  • Rembug utama memutuskan janji nasional dan regional dengan utusan petani nelayan.
  • Sekretaris rembug utama membuat laporan secara tertulis.
Keungulan
  • Keterpaduan KTNA se-Indonesia dengan instansi terkaitlainnya sanggup terjalin.
   (s)   Siaran Pedesaan Melalui Radio dan Televisi
          Teknik pelaksanaan
  • Lakukanlah kerjasama dengan stasiun radio, atau televisisetempat.
  • Mintakan jam siaran  yang sesuai dengan kebiasaan dan waktu senggang dari pendengar.
  • Lama waktu siaran 5 hingga 10 menit (seluruh aktivitas siaran biasanya 30 menit).
  • Tumbuhkan kelompok pendengar atau bina kelompok pendengar yang sudah ada, dalam bentuk:
          > Mengaktifkan kegiatan pendengar secara teratur.
          > Membimbing kegiatan diskusi.
          > Mendorong kegiatan berkorespondensi (berkirim surat) kepada penyelenggara.
          > Mendorong tumbuhnya kegiatan kelompok.          > Kunjungi kelompok pendengar secara teratur dan berikan kepada mereka, bila ada, bahan-bahan bacaan yang menunjang isi aktivitas siaran pedesaan.
          > Ajak penyelanggara siaran ke desa atau tempat kelompok pendengar untuk melaksanakan wawancara dengan mereka. Hasilnya disiarkan.
          > Bahan-bahan yang akan disiarkan hendaknya memenuhi persyaratan:
          > Praktis dimengerti.
          > Melingkupi satu kasus saja.
          > Bahasanya sederhana.
          > Singkat tetapi lengkap.
          > Tidak menyiarkan terlalu banyak kasus keterampilan melainkan lebih banyak pengetahuan umum.
          > Gunakan bahasa yang sanggup atau gampang dimengerti.
          > Hangat (actual).
          > Bersifat memecahkan masalah.
          > Terjamin kebenarannya.

   (t)  Temu Akrab
         Teknik pelaksanaan
  • Temu dekat dilakasanakan di lokasi pertemuan peserta padatempat dan waktu yang ditetapkan (lapangan, balai desa dan balai pertemuan lainnya).
  • Pertemuan diatur oleh pemda/  panitia lokal setempat bekerja sama dengan ketua kontingen masing-masing daerah.
  • Untuk menyemarakkan aktivitas sanggup diadakan aktivitas kesenian secara spontanitas.
   (u)  Temu Karya
     (1).  Persiapan
  • Konsultasi dengan aneka macam pihak yang terkait.
  • Undangan disampaikan kepada peserta.
  • Mempersiapkan tempat dan peralatan temu karya.
     (2).  Pelaksanaan
  • Pimpinan sidang, sebaiknya kontak tani-nelayan.
  • Pembicara/demonstrator, yaitu petani-nelayan.
  • Penulis ditetapkan oleh penyelenggra.
  • Materi dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara/ demonstrator.
  • Acara dilakukan di ruangan atau di lapangan.

     (v)  Temu Lapang
            Teknik pelaksanaan
  • Penyelenggara mengadakan kontak pendahuluan.
  • Penyuluh menyiapkan lahan dan petani-nelayan.
  • Undangan dipersiapkan oleh penyelenggara.
  • Moderator, sebaiknya oleh kontak tani yang ditetapkan oleh penyelenggara.
  • Pembicara, yaitu para peneliti yang ditunjuk dan ditetapkan sebelumnya.
  • Narasumber, yaitu para peneliti lainnya yang sesuai/berhubungan erat dengan materi yang dibicarakan.
  • Penulis ditetapkan oleh penyelenggara.
  • Materi dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara.
  • Acaranya sanggup dilakukan di ruangan atau di lapangan.

   (w)  Temu Tugas
          Teknik Pelaksanaan
  • Mempersiapkan topik aktivitas dan isi kegiatan.
  • Konsultasi dengan kontak tani dan pegawapemerintah setempat.
  • Menyampaikan undagan kepada para peserta sebelum topik dibahas.
  • Memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan hindarkan dominasi beberapa orang saja.
  • Hindarkan perdebatan yang mengarah pertengkaran.
  • Membuat kesimpulan pembicaraan dan saran-saran yang disampaikan kepada para peserta pada ketika penutupan.
   (x)  Temu Usaha
     (1).  Persiapan:
  • Penyuluh pertanian yang diberi wewenang mengadakankontak pendahuluan untuk membicarakan materi temu usaha.
  • Kirimkan undangan kepada calon peserta.
  • Lokasi dan peralatan dipersiapkan oleh penyelenggara sesuai dengan keperluannya.
     (2).  Pelaksanaan
  • Pemimpin sidang, sebaiknya kontak tani nelayan.
  • Narasumber dan notullis ditetapkan oleh penyelenggara.
  • Buatlah kontrak kerja/kesempatan antara petani-nelayan dengan pengusaha secara tertulis.
   (y)  Temu Wicara
     (1).  Pelaksanaan
  • Konsultasi dengan pemerintah setempat dan berbagaipihak yang terkait untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
  • Undangan dibentuk oleh penyelenggara dan disampaikan pribadi kepada peserta dan pejabat  pemerintah yang terkait.
  • Tempat penyelenggaraan temuwicara hendaknya cukup luas dan nyaman.  Peralatan (pengeras suara, alat peraga, dingklik dll) yang diperlukan, disediakan sesuai dengan keperluan.
     (2).  Pelaksanaan
  • Pimpinan sidang, dan notulis sebaiknya kontak tani-nelayan.
  • Susunan aktivitas dibentuk sesuai dengan keperluan.
  • Materi temu wicara, berupa uraian perihal kebijaksanaan pemerintah dan pelaksanaannya di daerah, serta gagasan dan masalah-masalah petani.
  • Penyelenggara menyediakan panduan bagi peserta.
  • Pimpinan sidang bertindak sebagai pengatur waktu, aktivitas tanya jawab, dan menyimpulkan hasil temu wicara.

    (z)  Widya Wisata
          Teknis Pelaksanaan
  • Penentuan tempat yang akan dikunjungi seta apa yang akandilihat dan dipelajari (antara lain demonstrator budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata, citra perihal tempat/obyek yang akan dikunjungi), perjalanan, biaya pelaksanaannya, susunan peserta dan pimpinannya serta menghubungi pejabat yang akan dikunjungi.
  • Selalu mengupayakan kepentingan kelompok.
  • Di tiap tempat yang dikunjungi, beri kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk melihat, mendengar dan bertukar pikiran.
  • Bantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan.
  • Atur semoga aktivitas kunjungan tidak terlalu padat dan membosankan.
  • Perhatikan dan  usahakan semoga ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan kelompok.
  • Pilih kelompok yang serba sama (homogen untuk kunjungan yang bersifat khusus dan kelompok yang mewakili segala golongan untuk kunjungan yang bersifat umum.
  • Pada setiap kunjungan usahakan semoga para peserta diberikankesempatan juga untuk menguraikan hasil perjuangan mereka sendiri.

Subscribe to receive free email updates:

ADS