ADS

Analisis Huruf Pada Roleplay

a.  Pengertian

     Lakon ditulis oleh penulis lakon menurut pengalaman hidup, impian atau wangsit yang disebut visi. Dengan dasar visi maka huruf yang ada dalam lakon tersebut hidup. Penulis lakon tidak pernah eksklusif menggambarkan huruf yang diciptakan, tetapi huruf itulah yang berbicara dan hidup sebagai suatu imajinasi. Kata-kata dan kalimat yang diucapkan oleh huruf akan mengekspresikan visi seorang penulis lakon. Tugas seorang pemain film yaitu menghidupkan dan memainkan huruf yang menjadi visi penulis lakon. Untuk memainkan huruf perlu analisis. Analisis huruf yaitu mencari citra keseluruhan huruf tugas yang akan dimainkan.

Tugas seorang pemain film yaitu membalikkan proses yang dilakukan oleh penulis dikala menulis lakon. Ketika menganalisis karakter, pemain film harus bisa melihat naskah sebagai satu kehidupan yang sedang terjadi dan tahu pesan  apa  yang disampaikan oleh penulis lakon. Seorang pemain film harus bisa melihat naskah dimana huruf bukan diciptakan dengan maksud tertentu, tetapi sebagai bab dari keseluruhan struktur yang saling terkait. Pemeran tidak sanggup mengerti siapa karakternya, kalau tidak mengenal bagaimana huruf terkait dengan seluruh struktur naskah.

Langkah terpenting dalam menganalisis huruf yaitu mempelajari seluruh naskah. Hal ini berarti membaca dari halaman pertama hingga halaman terakhir. Walaupun kelihatan gampang tetapi banyak pemain film yang tidak mempelajari kata perkata, adegan peradegan dari keseluruhan naskah. Jika pemain film hanya membaca adegan yang hendak dimainkan, maka dikala harus mementaskan seluruh naskah, ia hanya bisa memainkan tugas sebuah huruf yang tidak terang dan tidak mempunyai tujuan. Seorang pemain film harus menganalisis seluruh naskah untuk menemukan huruf yang dibentuk oleh penulis lakon. Karakter yang ada dalam naskah lakon menggambarkan insan dan nilai kemanusiaan atau fisik dan intelektual. Manusia terdiri dari raga atau jasmani, pikiran dan kualitas intelektual, hubungan masyarakat dan kualitas kemasyarakatan. Tugas seorang pemain film sebelum memainkan huruf yaitu menganalisis naskah demi keberhasilan permainan. Metode menganalisa huruf bermacam-macam, contohnya Yapi Tambayong (2000) dikala menganalisis huruf dengan membagi empat segi yaitu segi historis, segi sosiologis, segi psikologis, dan segi filosofis. Sedangkan Lajos Egri (Harymawan, 1993) mengemukakan huruf insan sanggup dikaji dengan tiga dimensi yaitu dimensi fisiologis, dimensi sosiologis, dan dimensi pikologis. Analisis huruf berarti menilik huruf yang hendak dimainkan dan ditinjau dari beberapa dimensi yang telah digambarkan oleh penulis lakon. Penggambaran huruf oleh penulis lakon bisa eksklusif dan bisa juga hanya tersirat dari obrolan antar huruf dalam lakon tersebut. Untuk menganalisis karakter, langkah yang harus dilakukan oleh pemain film yaitu mencermati keterangan penulis pada narasi, keterangan permainan, dan obrolan antar pemeran. Tujuan utama menganalisis huruf yaitu mendapat citra tokoh atau huruf semoga kita bisa memainkan dan menghayati huruf tersebut. Hal yang perlu diketahui terhadap huruf yang hendak dimainkan terdiri dari beberapa dimensi dan ini akan menciptakan huruf tergambar dengan terang dan utuh.

b.  Dimensi historis

     Analisis karakter  ditinjau  dari segi historis adalah  prosespencarian  citra huruf dari segi sejarah karakter. Karakter diciptakan oleh penulis lakon sesuai  dengan sejarah dimana huruf itu hidup.  Karakter tugas bisa sebagai simbol yang representasikan jaman maupun tokoh yang ada pada jaman tersebut.  Ketika hendak memainkan huruf berarti harus mempelajari jaman dimana karakter  itu  berada  sekaligus menganalisis sejarah tugas dan sejarah penulis lakon itu hidup. Ada yang menyebutkan bahwa seorang penulis yaitu wakil dari jiwa jamannya  atau diistilah dengan “kalau ingin mengetahui keadaan jaman pada waktu itu, bacalah karya tulis penulis lakon jaman itu”.  Pencarian segi historis tugas juga wajib menganalisis makna tugas tersebut mengandung simbol atau tugas wantah tanpa simbol. Dengan mengetahui  sejarah peran, maka kita gampang memainkan, lantaran seolah kita hidup pada jaman tugas tersebut hidup. Selain itu berfungsi sebagai materi rancangan penata artistik. 

c.  Dimensi sosiologis

     Manusia yaitu makluk sosial yang hidupnya dipengaruhi oleh struktur sosial masyarakat. Struktur sosial yaitu perumusan dan susunan hubungan antar individu. Struktur sosial suatu masyarakat sanggup dipelajari dari acara individu. Makara kalau ingin mengetahui dimensi sosiologis peran, maka bisa menganalisis acara individu masyarakatnya. Analisis huruf dari segi sosiologis yaitu proses mencari citra sifat kemanusiaan secara sosial. Dalam analisis kita mencari citra status ekonomi, kepercayaan, profesi, hubungan kekeluargaan, bangsa, pendidikannya, dan lain-lain. Analisis penting lantaran huruf yang akan dimainkan mempunyai dunianya sendiri dan hidup sesuai dengan dunia tersebut. Tugas seorang pemain film yaitu menghidupkan huruf sesuai dengan dunia karakter.

d.  Dimensi psikologis

     Analisis huruf dari segi psikologis yaitu proses mencari citra kebiasaan, moralitas, keinginan, nafsu, motivasi, dan lain-lain. Analisis  psikologis mencari citra tugas yang bersifat emosional batiniah dan tingkat intelektualitas peran. Analisis dilakukan dengan menginterpretasi dialog-dialog peran. dan obrolan huruf yang lain.

e.  Dimensi fisiologis

     Analisis huruf dari segi fisiologis yaitu analisis untuk mencari citra wacana ciri fisik peran, termasuk jenis kelamin, usia, postur tubuh, warna kulir, warna rambut, bentuk mata, dan lain-lain. Analisis ini mencari citra sosok raga tokoh secara utuh. Langkah menganalisis secara fisikadalah.
  1. Baca keterangan dari penulis lakon, lantaran kadang-kadangpenulis lakon sudah menawarkan citra wacana fisik huruf yang ditulis tetapi bisa juga tidak dituliskan. 
  2. Baca keterangan permainan (stage direction), kadang keterang fisik huruf dituliskan pada keterangan permainan oleh penulis lakon.
  3. Cermati obrolan karakter. 
  4. Analisis obrolan huruf lain, kadang ciri fisik huruf terdapat pada obrolan huruf lain.
  5. Analsis laris dari karakter. 
  6. Kalau dari semua yang tersebut di atas tidak ada, berarti kita harus menginterpretasi dari keseluruhan naskah tersebut.  
f.  Dimensi moral

     Analisis huruf dari segi moral yaitu analisis untuk mencari citra pandangan moralitas tokoh. Walaupun segi moral sudah ditulis oleh penulis lakon, sering tidak menjadi bab objek analisis. Analisis ini perlu dilakukan oleh seorang pemain film dengan tujuan untuk mencari matif atau alasan tokoh yang akan dimainkan dikala beliau menciptakan keputusan yang bersifat moralitas. Analisis ini berfungsi untuk mempersiapkan batin dan untuk mengetahui motif peran. Kalau tahu motif dan alasan maka akan sanggup memainkan secara logis

Subscribe to receive free email updates:

ADS