ADS

Berbagai Media Penyuluhan Pertanian

1)  Penggolongan media penyuluhan pertanian 

Klasifikasi  media berarti penggolongan atau mengelompok kan aneka macam macam media berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Tujuannya ialah untuk memudahkan pemilihan dan penggunaan media sesuai dengan kebutuhan sasaran. Klasifikasi media penyuluhan pertanian berpedoman kepada penjabaran media pendidikan pada umumnya lantaran penyuluhan pertanian ialah sistem pendidikan yang bersifat non formal.

   a)  Dasar-dasar Pengelompokan. 
  • Perkembangan media pendidikan dimulai dari peranan awalnyasebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Penggunaan alat bantu audio visual, contohnya gambar, model, monster, benda sesungguh nya, telah usang terbukti sanggup memberi pengalaman kongkrit, memberi motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan tretensi belajar. Penggolongan media pendidikan sanggup digolongkan berdasarkan stimulus atau rangsangan yang ditambahkannya. Bermacam-macam media pendi dikan sanggup dikelompokkan berdasarkan rangsang an terhadap pancaindera menyerupai indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan  indera peraba. 
  • Timbulnya teori komunikasi memberi efek dan menjadikan perubahan pandangan terhadap alat audio-visual. Alat audio-visual tidak hanya dipandang sebagai alat bantu melainkan juga sebagai alat menyalurkan pesan (channel), yang berasal dari pemberi pesan. Alat audio visual sebagai penyalur
    pesan sanggup dikelompokkan berdasarkan jangkauannya. Jangkauan audio visual sanggup bersifat massal menyerupai media cetak, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain. Disamping itu digunakan untuk kegiatan pendidikan yang bersifat kelompok dan individual. 
  • Perkembangan berikutnya dalam proses berguru timbul pandangan bahwa perubahan tingkah laris merupakan komponen yang menentukan dalam mengukur keberhasilan proses belajar. Teori tingkah laris (behavior theory) memandang supaya lebih memperhatikan perubahan tingkah laris dalam proses belajar. Bahkan memberi dorongan supaya sanggup membuat media pendidikan sebagai media berguru yang sanggup mengubah tingkah laris sesuai dengan tujuan belajar. Peranan media pendidikanmenjadi lebih panjang supaya sanggup memberi dorongan untuk berguru secara berdikari tanpa hadirnya pemberi pesan secara fisik contohnya melalui media terekam, media tercetak dan media terproyeksi.
    Bentuk dan karakteristik media tersebut sanggup pula dijadikan dasar dalam pengelompokkan media pendidikan.
    b)  Pengelompokkan Media Penyuluhan Pertanian 

Berdasarkan dasar-dasar pengelompokkan media pendidikan pada umumnya, maka media penyuluhan pertanian sanggup diklasifikasikan berdasarkan rangsangan penerimaan / indera penerimaan, daya liput/jumlah sasaaran, pengalaman berguru dan bentuk/karakteristik, media sebagai berikut :
      1)  Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan panca indera.
  • Media benda sesungguhnya, rangsangan melalui seluruhpancaindera antara lain: spesimen, monster, sample. 
  • Media audio-visual rangsangan melalui pendengaran dan indera penglihatan antara lain : film, siaran televisi, video. 
  • Media Visual, melalui indera penglihatan antara lain : film, slide, foto, poster. 
  • Media Audio, rangsangan melalui pendengaran antara lain : kaset rekaman, siaran radio.
      2)  Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan daya liput/jumlah sasaran.
  • Media Massal antara lain: siaran radio, siaran televisi danmedia cetak. 
  • Media Kelompok antara lain: film, slide, kaset rekaman, transparansi. 
  • Media individual antara lain : benda sesungguhnya, specimen.
      3)  Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan tingkat pengalam berguru terdiri dari :
  • Media yang memperlihatkan pengalaman berguru secara kongkritmelalui kehidupan masyarakat antara lain benda sesunguhnya, petak percontohan, spesimen. 
  • Media yang memberi pengalaman berguru melalui benda/situasi tiruan antara lain: simulasi, permainan, model. 
  • Media yang memberi pengalaman  berguru melalui audio-visual aids (AVA) antara lain : film,slide, kaset dan rekaman.  
  • Media yang memberi pengalam berguru melalui kata-kata baik verbal atau tertulis antara lain : buku, majalah, ceramah.
      4)  Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkanbentuk/karakteristik media :
  • Media benda/situasi sesungguhnya antara lain : percontohan tanaman/ternak 
  • Media berupa/situasi tiruan antara lain: model, simulasi, permainan simulasi. 
  • Media terproyeksi antara lain : film, siaran TV, film slide. 
  • Media tercetak contohnya poster, leaflet, folder, liptan. 
  • Media terekam contohnya : kaset, siaran radio, CD, VCD, DVD.
      5)  Klasifikasi  media penyuluhan pertanian berdasarkan  fungsinya sebagai penyaluran pesan pada penyuluhan pertanian, media penyuluhan dibagi menjadi 3 yakni :
  • Media cetak. Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari citra sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah  booklet, leaflet, flyer  (selebaran),  flip chart  (lembar balik),  rubric  atau goresan pena pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, meliputi banyak orang, biaya rendah, sanggup dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan sanggup meningkatkan gairah belajar. Media cetak mempunyai kelemahan yaitu tidak sanggup menstimulir imbas gerak dan imbas bunyi dan gampang terlipat.
  • Media elektronik.Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, sanggup dilihat dan didengar dan  penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini ialah televisi, radio, video film, cassette,  CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini mempunyai kelebihan antara lain lebih gampang dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya sanggup dikendalikan dan diulang-ulang serta
    jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini ialah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasi kannya.
  • Media luar ruang. Media memberikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupunelektronik contohnya papan reklame, spanduk, pameran,  banner  dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini ialah lebih gampang dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian sanggup dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini ialah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasi kannya.
 2)  Kriteria media Penyuluhan Pertanian

Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan media penyuluhan pertanian adalah:
   a)  Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian yang hendak dicapai
        Tujuan Kegiatan penyuluhan pertanian ialah perubahan sikap petani sesuai dengan perkembangan teknologi pertanian.

   b) Tahap adopsi target
       Pemilihan media diubahsuaikan dengan tahap adopsi petani. Tahap kesadaran, minat penilaian, mencoba dan menerapkan, masing-masing memerlukan media yang efektif  contohnya untuk tahap adopsi penilaian dan mencoba, dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstrasi.

   c)  Jangkauan media penyuluhan pertanian.
        Pemilihan diubahsuaikan dengan jangkauan media, untuk pendekatan perorangan dan kelompok dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstarsi cara, kunjungan ke usahatani, sedangkan untuk pendekatan missal dipilih media sesungguhnya melalui metode pameran, media terekam melalui siaran radio dan terproyeksimelalui siaran televisi.

   d)  Karakteristik
        Karkteristik  media berkaitan dengan rangsangan terhadap indera sasaran. Penggolongan mediamenurut kelompok audio-visual contohnya ialah untuk memudahkan menentukan tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi.

   e)  Pertimbangan dana yang tersedia
        Sedapat mungkin  dipilih media yang biayanya tidak mahal tapi efektivitasnya  tinggi. Pemilihan media sesungguhnya yang sanggup dibentuk sendiri dengan harga relative murah merupakan alternativ yang perlu di tempuh apabila dana yang tersedia sangat terbatas. Sering terlupakan bahwa benda sesungguhnya di lingkungan petani sanggup dimanfaatkan sebagai media asalkan persyaratan terpenuhi.

   f)  Pemilihan beberapa media penyuluhan untuk digunakan secara terpadu
       Dapat dipilih antara beberapa kelompok media: contohnya media tercetak dikombinasikan dengan media terekam dan media terproyeksi. Pemilihan kombinasi media tersebut tetap mengacu pada penggunaan yang efektif dan efisien.

3)  Menentukan jenis media penyuluhan 

Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan/ training dan penyuluhan, banyak media penyuluhan yang bisa digunakan. Pertanyaan yang muncul sekarang, bukan pada banyak tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan membuat media visual dalam kegiatan training dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Penentuan  jenis media visual yang efektif untuk suatu proses penyuluhan merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu training atau penyuluhan. Paling tidak ada 6 (enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan jenis media yang digunakan, antara lain:
  • siapa yang akan dilatih?
  • apa yang diharapkan dan bisa dilakukan oleh peserta didik? 
  • dimana training akan diadakan dan berapa lama? 
  • metode berguru apa yang digunakan? 
  • media penyuluhan apa yang akan digunakan ?
  • bagaimana mengetahui efektifitas pelatihan/penyuluhan ?
 Tabel 9.  Jenis media penyuluhan pertanian berdasar karakteristik
dan contoh-contohnya.

 Penggolongan media penyuluhan pertanian Berbagai Media Penyuluhan Pertanian
 Penggolongan media penyuluhan pertanian Berbagai Media Penyuluhan Pertanian
Prosedur  pemilihan  media penyuluhan pertanian perlu menerima perhatian sebagai berikut :
  • Tetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sasaranyakni kebutuhan petani.
  • Rumuskan tujuan yang hendak dicapai yakni perubahan prilaku petani dengan aspek pengetahuan keterampilan dan sikap. 
  • Lakukan pemilihan terhadap media penyuluhan yang tersedia, potensi lingkungan petani yang sanggup dimanfaatkan sebagai media penyuluhan dan penilaian terhadap tahap adopsi sasaran 
  • Perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk persiapan pembuatan atau pengadan media penyuluhan. 
  • Tetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode penyuluhan yang telah ditetapkan. 
  • Lakukan penilaian pemilihan dan penggunaan metode 
  • Evaluasi penting dilakukan untuk mengukur sejauh mana media penyuluhan pertanian yang telah dipilih dan digunakan. Dirasakan keuntungannya terhadap pemilihan materi perbaikan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan media penyuluhan pertanian pada periode berikutnya secara berkesinambungan.
Media tidak sanggup dipilih dan digunakan asal saja, tetapi harus dipilih dengan seksama dan digunakan dengan benar. Tidak ada suatu mediapun yang sanggup digunakan untuk mencapai semua tujuan, sehingga mustahil semua diperlakukan dengan  media yang sama. Dalam penyelenggaraan penyuluhan, pemilihan jenis  media  yang digunakan perlu dipertimbangkan pada kebersamaan antara metode berguru mengajar, tujuan dan situasi pelatihan. Berikut ini citra penggunaan  media penyuluhan yang sesuai untuk aneka macam kelompok target sanggup dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 10.  Penggunaan Jenis Media Berdasarkan Kelompok Sasaran 

 Penggolongan media penyuluhan pertanian Berbagai Media Penyuluhan Pertanian

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, antara lain: Tujuan perubahan yang akan dicapai oleh sasaran, karakteristik sasaran/peserta didik, seni administrasi komunikasi, isi pesan, biaya dan karakteristik wilayah.
Banyak ragam media atau jenis media yang sanggup kita pilih dan kiat gunakan tergantung pada materi yang disajikan, keadaan/kebutuhan sasaran, situasi kawasan pembelajaran dan tentunya tergantung tujuan yang ingin dicapai. Ragam media penyuluhan yang kerap digunakan sanggup dikelompokkan  ke dalam empat kelompok besar, yaitu media penyuluhan tercetak, media penyuluhan audio, media penyuluhan audio visual dan objek fisik atau benda nyata. 

Dari sekian banyak media dalam penggunaannya tidak ada satu mediapun yang terbaik, lantaran setiap jenis  media mempunyai kelemahan.  Terbaik tentunya memakai kombinasi beberapa jenis media, sehingga sanggup menutupi kelemahan media tersebut.

4)  Berbagai macam media penyuluhan

   a)  Media yang tidak diproyeksikan

        Kelompok media ini sering disebut sebagai media  bazar (displayed media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain; realia, model, dan grafis. Ketiga jenis media ini sanggup dikategorikan sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini sangat  penting bagi pelaku utama dan pelaku perjuangan lantaran bisa membuat kegiatan penyuluhan menjadi lebih hidup dan lebih menarik.

      (1)  Media realia
             Media realia ialah benda faktual yang digunakan sebagai materi atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara faktual dalam ruang kelas, melainkan sanggup juga dengan cara mengajak pelaku utama pelaku perjuangan maupun siswa melihat eksklusif (observasi) benda faktual tersebut ke
lokasinya. Realia sanggup digunakan dalam kegiatan berguru dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Ciri media realia yang orisinil ialah benda yang masih dalam keadaan utuh, sanggup dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan sanggup dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak mempunyai pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari hewan langka, siswa diajak melihat warak yang ada di kebun binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga sanggup dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa berupa: potongan benda (cutaways), benda teladan (specimen), dan bazar (exhibit).
Cara potongan (cutaways) ialah benda bahu-membahu tidak digunakan secara utuh atau menyeluruh, tetapi hanya diambil sebagian saja yang dianggap penting dan sanggup mewakili aslinya. Misalnya hewan langka hanya diambil cuilan kepalanya saja.  Benda teladan (specimen) ialah benda orisinil tanpa dikurangi sedikitpun. Yang digunakan sebagai teladan untuk mewakili abjad dari sebuah benda dalam jenis atau kelompok tertentu. Misalnya beberapa ekor ikan hias dari jenis tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah toples berisi air untuk diamati di dalam kelas.  Pameran (exhibit) menampilkan benda-benda tertentu yang dirancang seakan-akan berada dalam lingkungan atau situasi aslinya. Misalnya senjata-senjata kuno yang masih orisinil ditata dan  dipajang seakan-akan menandakan situasi perang pada jaman dulu.
Secara teori, penggunaan media realia ini banyak kelebihannya, contohnya sanggup memperlihatkan pengalaman faktual kepada siswa. Namun dalam prakteknya banyak benda-benda faktual yang tidak gampang dihadirkan dalam bentuk yang bahu-membahu yang disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan tertentu. Oleh lantaran itu perlu ada jenis media lain sebagai penggantinya, menyerupai dijelaskan berikut ini.

      (2)  Media model
             Media model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud  tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran/penyuluhan dimaksudkan untuk mengatasi hambatan tertentu untuk pengadaan realia. Model
suatu benda sanggup dibentuk dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibentuk dalam wujud yang lengkap menyerupai aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri yang penting. Contoh model adalah:  candi  Borobudur, pesawat terbang atau tugu Monas yang dibentuk dalam bentuk mini.

      (3)  Media grafis
             Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran,  dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang gampang terlupakan jikalau hanya dijelaskan melalui klarifikasi verbal saja. Banyak konsep yang justru lebih gampang dijelaskan melalui gambar daripada memakai kata kata verbal. Ingat ungkapan "Satu gambar berbicara seribu kata".
Semua media grafis, baik itu berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual yang lain harus dibentuk dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum. Sebagai salah satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan-ketentuan supaya menghasilkan visual yang komunikatif. Untuk lebih gampang diingat, ketentuan tersebut dinyatakan dalam kependekan "VISUALS" (singkatan dari  Visible, Interesting,  Simple,  Useful,  Accurate,  Legitimate, dan  Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan visual itu sanggup
dijelaskan sebagai berikut.
Visible  berarti gampang dilihat oleh seluruh target didik yang akan memanfaatkan media yang kita buat.  Interesting  artinya menarik, tidak monoton dan fidak membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan tidak  berlebihan.  Useful
maksudnya ialah visual yang ditampilkan harus dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi target didik. Jangan menayangkan goresan pena terlalu banyak yang sebenamya kurang penting.  Accurate  artinya isinya harus benar dan sempurna sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka dampak buruknya akan sulit terhapus dari ingatan siswa. Legitimate  ialah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis atau tidak lazim akan dianggap janggal oleh anak.  Structured  maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan runtut sehingga gampang dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya.  Berikut ini dijelaskan beberapa diantara jenis grafis tersebut.

      (4)  Gambar/foto
             Gambar/foto ialah media yang paling umum digunakan dalam pembelajaran/ penyuluhan. Gambar/foto sifatnya universal, gampang dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa. Beberapa kelebihan media gambar/foto antara lain:
  • sifatnya konkrit
  • dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indera
  • harganya relatif murah serta gampang dibentuk dan
  • digunakan dalam pembelajaran/penyuluhan di kelas.

Selain  kelebihan, gambar/foto juga memiliki  kelemahan, antara lain:
  • hanya menekankan pada persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya sanggup terlihat oleh sekelompok siswa.
  • jika gambar terlalu kompleks, akan kurang efektif untuk tujuan pembelajaran/penyuluhan tertentu.
 Agar lebih bermanfaat  dalam pembelajaran/  penyuluhan, maka gambar/foto hendaknya memenuhi persyaratan berikut :
  • otentik, artinya sanggup menggambarkan obyek/  insiden menyerupai jikalau siswa melihat langsung
  • sederhana, artinya harus memperlihatkan dengan terang bagian-bagian pokok dari gambar tersebut
  • ukurannya proporsional, sehingga siswa gampang membayangkan ukuran sesungguhnya benda/  obyek yang digambar.
Caranya antara lain dengan mensejajarkan gambar/foto tersebut dengan benda lain yang sudah dikenal siswa. Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran/ penyuluhan.

      (5)  Sketsa
             Sketsa ialah gambar yang sederhana atau draft bergairah yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Selain sanggup menarik perhatian siswa, sketsa sanggup menghindarkan verbalisme dan memperjelas pesan. Sketsa sanggup dibentuk eksklusif oleh guru, lantaran itu harganya niscaya murah (bahkan bisa tanpa biaya). Satu-satunya hambatan yang sering dikemukakan ialah guru tidak bisa menggambar. Padahal setiap orang niscaya mempunyai kemampuan dasar menggambar, dan itu sudah cukup sebagai modal membuat sketsa untuk memperjelas sajian kita.

      (6)  Diagram/skema
             Diagram/skema merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan  garis-garis dan simbol-simbol. Diagram menggambarkan struktur dari obyek  tertentu secara garis besar. Diagram memperlihatkan kekerabatan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di sana. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk untuk memahami komponen dan mekanisme kerja peralatan tertentu. Misalnya kalau kita membeli peralatan elektronik, biasanya disertai sebuah diagram mengenai komponen alat tersebut, fungsi, dan cara pengoperasian. Jika digunakan dalam pembelajaran/ penyuluhan, diagram bisa menyederhanakan sesuatu yang kompleks sehingga sanggup membantu memperjelas penyajian guru. Kelebihannya diagram sanggup menyajikan materi yang luas dan kompleks menjadi lebih padat dan sederhana. Namun untuk bisa memahami diagram, siswa harus mempunyai atar belakang wacana materi yang didiagramkan. Diagram yang baik haruslah:
  • benar datanya
  • rapi
  • diberi judul dan klarifikasi seperlunya
  • ukurannya cukup dan sanggup dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan
  • penyusunannya diubahsuaikan dengan pola membaca yang umum (dari kiri ke kanan).
      (7)  Bagan/chart
             Fungsi bagan/chart yang pokok ialah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit sehingga lebih gampang dicerna siswa.  Bagan bisa memperlihatkan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian. Dalam bagan/chart sering dijumpai bentuk grafis

yang lain seperli gambar, diagram, kartun atau lambang verbal. Agar menjadi media yang baik, skema hendaknya dibuat:
  • secara sederhana
  • lugas
  • tidak berbelit-belit
  • up to date.
Ada beberapa macam bentuk bagan, yaitu: skema pohon, skema arus dan skema garis waktu. Bagan pohon biasanya digunakan untuk memperlihatkan sifat, komposisi atau kekerabatan antar kelas (strata). Contoh skema pohon yang paling gampang ditemukan di sekolah ialah skema wacana struktur organisasi OSIS. Bagan arus untuk menggambarkan kekerabatan atau langkah-langkah suatu kegiatan. Sedangkan  skema garis waktu untuk menggambarkan kekerabatan antara insiden dengan waktu secara kronologis.

      (8)  Grafik
             Grafik merupakan gambar sederhana yang memakai garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan. Grafik biasanya disusun berdasarkan prinsip matematika dan memakai data komparatif. Ada beberapa. bentuk grafik, antara lain: grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar. Beberapa kelebihan grafik dalam pembelajaran/penyuluhan antara lain:
  • memungkinkan kita mengadakan analisis, penafsiran danperbandingan antar data-data yang disajikan, baik dalam ukuran, jumlah, pertumbuhan, maupun arah tertentu
  • bermanfaat untuk mempelajari kekerabatan kuantitatif antar beberapa data
  • penyajian pesannya cepat, jelas, menarik, ringkas, dan logis.Semakin rumit data yang akan disajikan akan semakin efektif bila disajikan melalui grafik. Grafik yang baik haruslah:
  • jelas untuk dilihat dan dibaca siswa
  • hanya menyajikan satu ide/pokok masalah
  • menggunakann warna  kontras dan harmonis
  • dibuat secara ringkas dan diberikan judul
  • sederhana, menarik, teliti dan bisa "berbicara sendiri" (begitu membaca, eksklusif mengerti maksudnya).
   b)  Media yang diproyeksikan

      (1)  Transparansi OHP
             Berbeda dengan media-media visual terdahulu yang tidak memerlukan alat penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar memakai proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu  perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya ialah OHP (overhead projector).  

Kelebihan media transparansi OHP adalah:
  • tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga akti  vitas belajarsiswa sanggup berjalan menyerupai biasa;
  • praktis, sanggup dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa disajikan tanpa layar khusus (dapat eksklusif ke dinding kelas);
  • memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan;
  • bisa disajikan dengan aneka macam variasi yang menarik sehingga tidak membosankan;
  • transparansi sanggup dicopy dan dibagikan kepada siswa sebagai hand out;
  • dapat digunakan guru sebagai pointer (pokok-pokok materi)
  • dapat digunakan berulang-ulang;
  • guru sanggup mengatur, mengurutkan, dan merevisi materi yang akan disajikan;
  • guru bebas mengatur waktu, kecepatan, dan teknik penyajiannya;
  • mudah pembuatannya, goresan pena sanggup dihapus, ditambah, atau dikurangi serta gampang pengoperasiannya;
  • visual yang disajikan jauh lebih menarik dibanding  kan kalau hanya digambar di papan tulis;
  • guru sanggup bertatap muka (tidak perlu membe  lakangi siswa) sambil memakai OHP;
  • lebih higienis dan sehat jikalau dibandingkan dengan memakai kapur dan papan tulis.
Kelemahan yang perlu diperhatikan, yaitu:
  • tergantung pada adanya aliran listrik;
  • urutan penyajianya gampang kacau jikalau sebelumnya tidak dipersiapkan secara sistematis;
  • bagi sekolah-sekolah tertentu, pengadaan peralatannya masih dirasakan mahal;
  • bila rusak, contohnya lampunya putus, suku cadangnya sulit diperoleh, khususnya untuk sekolah yang jauh dari kota besar;
  • untuk jenis OHP tertentu, tidak gampang dibawa kemana-mana.
Oleh lantaran media OHP ini sudah banyak dimiliki dan digunakan oleh banyak sekolah,  maka pemanfaatan media ini akan dibahas lebih lanjut pada cuilan simpulan modul ini.

      (2)  Film Bingkai/slide
             Film bingkai/slide ialah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35 mm. Dalam satu paket aktivitas film bingkai berisi beberapa bingkai film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu yang dibutuhkan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara.

Film bingkai yang dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai bunyi atau slide suara. Dalam beberapa hal, manfaat film bingkai ini bahu-membahu hampir sama dengan transparansi OHP, hanya saja kualitas visual yang dihasilkan jauh lebih bagus. Dengan demikian potensi dan kelebihan yang ada pada transparansi OHP juga dimiliki oleh film bingkai.

Kelemahan media ini dibandingkan OHP ialah biaya produksi dan peralatannya lebih mahal. Pengoperasiannya juga kurang praktis.  Untuk menyajikan film bingkai ini dibutuhkan alat yang disebut proyektor slide. Karena faktor kemahalan dan kurang mudah tersebut, maka penggunaan media ini kurang terkenal di sekolah. Apalagi dikala ini  sudah ada aktivitas komputer yaitu Power Point yang lebih murah dan lebih mudah penggunaannya.

      (3)  Media Audio
             Media audio yang dibahas di sini khusus kaset audio lantaran media inilah yang paling sering digunakan di sekolah. Program kaset audio termasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis  lantaran biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan aktivitas audio adalah:
  • materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jikadiperlukan bisa digandakan berkali-kali sesuai jumlah yang dibutuhkan;
  • untuk  jumlah target yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah;
  • jika diperlukan, rekaman sanggup dihapus dan kasetnya masih sanggup dipergunakan;
  • peralatan penyajinya (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan peralatan audio visual lainnya;
  • pengoperasian dan perawatannya juga mudah, kawasan perbaikannya gampang ditemukan di sekitar sekolah;
  • program kaset audio sanggup menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber berguru yang berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa, dan dokumentasi sehingga sanggup memperkaya pengalaman berguru siswa.
Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti  pelajaran bahasa asing dan seni suara. Program audio bisa membuat suasana yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosional bagi siswa. Dalam pelajaran sejarah misalnya, kita mustahil memperoleh bunyi orisinil patih Gajahmada. Melalui aktivitas audio, secara imajinatif kita bisa menghadirkan bunyi tokoh Gajahmada yang gagah berani dan patriotik. Program ini bisa digunakan sebagai media untuk memberikan pesan-pesan afektif kepada siswa sehingga memperlihatkan kesan mendalam di hati siswa.
Adapun kelemahannya adalah:
  • daya jangkaunya terbatas, tidak bisa didengarkan secara masal (kecuali disiarkan melalui radio);
  • jika jumlah sasarannya sedikit dan hanya sekali pakai, maka biaya produksi manjadi mahal;
  • cenderung verbalistik lantaran semua informasi hanya disajikan melalui suara, sehingga sulit dipergunakan untuk menyajikan materi yang bersifat sangat teknis, praktek, dan eksak.
      (4)  Media video
             Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain contohnya film. Tetapi yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, lantaran media inilah yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran/  penyuluhan.  Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video juga lebih murah. dibandingkan film.

Pengoperasiannyapun jauh lebih praktis. Sehingga tak heran bila media video dikala ini lebih terkenal dan diminati dibandingkan media film. Oleh lantaran itu dikala ini media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran/ penyuluhan.

Pemanfaatan video dalam proses  pembelajaran/  penyuluhan di sekolah bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah mempunyai dan memanfaatkan aktivitas video pembelajaran/  penyuluhan di sekolah.  Media video mempunyai banyak kelebihan dibanding OHP, slide, dan audio. Sebagai media audio visual, video sanggup menampilkan suara, gambar, dan gerakan, sekaligus. Sehingga media ini efektif untuk menyajikan aneka macam topik pelajaran yang sulit disampaikan melalui informasi verbal.

Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang sanggup mengajak siswa melanglang buana walaupun dibatasi oleh dinding ruang kelas. Obyek-obyek yang terlalu kecil, terlalu besar atau obyek langka dan  berbahaya  sanggup dihadirkan ke ruang kelas. Bahkan video sanggup menghadirkan obyek yang hanya ada
di lain benua  dan luar angkasa. Singkatnya, media ini bisa "membawa dunia ke dalam kelas" .

Pesan yang sanggup disajikan melalui video sanggup bersifat fakta (obyek, kejadian, atau informasi nyata), sanggup pula bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video sangat diperlukan. Dengan kemampuanya untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari mekanisme gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas.

Sekarang, media ini biasanya dikemas dalam bentuk VCD (video compact disc). Beberapa tahun lalu, media ini masih dianggap terlalu mahal untuk digunakan di sekolah. Tetapi dikala ini harganya sudah terjangkau oleh masyarakat hingga ke lapisan bawah. Harga satu keping VCD hampir sama dengan kaset audio.

Dengan demikian, media video ini layak kita jadikan sebagai salah satu pilihan untuk dimanfaatkan secara. maksimal dalam kegiatan pembelajaran/ penyuluhan di sekolah.

Meskipun demikian, akhir-akhir ini kehebatan aktivitas video masih terkalahkan  oleh aktivitas pembelajaran/penyuluhan berbantuan komputer. Media komputer mempunyai hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain bisa menampilkan teks, gerak, suara, dan gambar, komputer juga sanggup digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet sanggup memperlihatkan keleluasan berguru menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber berguru yang hampir tanpa batas. Oleh lantaran itu media komputer sanggup dimasukkan dalam kelompok multimedia.

Pada modul ini media komputer memang tidak kita bahas lebih jauh lagi. Sebab untuk membahasnya dibutuhkan kondisi yang lebih khusus. Namun tidak usang lagi, setiap kali membahas media pembelajan, media ini mau tak mau akan menjadi media yang harus kita bahas lebih  mendalam. Tidak usang lagi penggunaan media komputer dalam pembelajaran/penyuluhan/penyuluhan diperkira kan semakin mendesak.

Perkembangan media pembelajaran/penyuluhan memang akan terus berlanjut, seiring dengan pesatnya kemajuan iptek terutama bidang  tekologi komunikasi dan informasi. Untuk itu sebagai pendidik, kita perlu mengikuti perkembamgan itu.

Subscribe to receive free email updates:

ADS